Seorang gadis lugu, polos, dengan seragam kebesaran. di tambah lagi dengan wajah tanpa riasan mek up, dan juga rambut yang di kepang menjadi 2 dengan kaca mata. tak jarang di saat dirinya tengah berjalan semua mata menatap ke arahnya dengan tatapan penuh kebencian dan juga menjijikan. wajar saja semua seperti itu, di saat semua tengah terlihat cantik dengan riasan wajah dan juga penampilan yang perfec, dia malah memilih berbeda sendiri dengan orang lain. apalagi sekolah ini termasuk sekolah elit, dan jarang semua bisa memasukinya, tapi dia.....?. ara gadis yang sedari tadi di perhatikan membuang nafas perlahan dan memilih untuk kembali menatap sebuah buku yang sedari sudah di bawanya. baginya itu bukan masalah, sesekali dirinya memilih untuk membaca dan membenarkan letak kacamata nya, terserah semua mau memperlakukannya seperti apa, bukan masalah. semua juga tau membaca sambil berjalan itu dilarang karna itu berbahaya, tapi bagi ara dia tak peduli, tuh sepertinya nggx ada yang menjanggal. sampai ahirnya tiba2 dari arah berlawanan, seorang pria dengan dandanan acak2kan, seragam tak di masukan ransel yang hanya di sampirkan di atas bahu kanannya berlari sangat kencang di ikuti semua murit perempuan di belakangya. mendengar keributan dan suara teriakan tak membuat ara memalingkan muka dari buku yang sedang di bacanya. sampai ahirnya '' bryak '' ara membulatkan mata, menatap buku danjuga kaca mata yang sudah tergeletak tak jauh dari dirinya. pandangan nya pun kembali tertarik menatap seorang pria yang meraung kesakitan di depannya. mereka ber dua pun saling bertatapan.