Jauh diatas langit sana, berdiri sebuah negeri. Negeri yang oleh para penghuninya disebut negeri langit.
Disana, hidup para mahkluk yang disebut Manusia langit. Mereka berperawakan seperti manusia, tetapi mereka memiliki sesuatu yang tidak dimiliki manusia, yaitu sayap.
Cerita ini berkisah tentang Rafael, salah satu penduduk negeri langit. Rafael merupakan seorang lelaki yang tidak banyak bicara, senang menyendiri, namun kecerdasan otaknya tidak dapat diragukan. Akan tetapi hal itu tidak membuat Rafael mendapat banyak sanjungan di Negeri nya, karena manusia di negeri langit justru menganggap Rafael sebagai mahkluk rendahan. Entah apa yang membuat mereka men-cap Rafael seperti itu, Rafael sendiri pun tidak mengerti.
Cacian dan hinaan yang diterimanya dari para penduduk negeri langit membuatnya merasa tidak nyaman untuk terus berada di sana. Terlebih lagi, ia tinggal bersama pamannya yang seorang pemabuk.
Sejak kecil Rafael sudah ditinggal oleh kedua orang tua nya yang memiliki kenangan buruk di negeri langit, sehingga ia dirawat oleh sang paman.
Hal-hal yang tidak menyenangkan dalam hidupnya itu membuat Rafael melakukan hal gila yaitu keluar dari negeri langit menuju negeri bawah, negeri para manusia.
Ini adalah sebuah kisah tentang perjalanannya, seorang manusia langit, Rafael.
Dalam novel dewasa berjudul Aggressive, Peony adalah tokoh figuran dan 'mainan ranjang' sang antagonis gila sekaligus second male lead; Kaisar Khezar. Di awal cerita, Peony mati dibunuh Kaisar dalam keadaan mengandung buah hati mereka.
Peony, yang namanya sama dengan tokoh tersebut, hidup kembali sebagai Peony dalam novel Aggressive dan memilih untuk mati lebih awal daripada harus menjadi budak Kaisar yang ujung-ujungnya akan tetap mati juga.
Hanya saja Peony takut bunuh diri sehingga yang dia lakukan adalah mengganggu Kaisar Khezar agar Kaisar marah dan langsung membunuhnya.
Tapi ...,
"Yang Mulia, tolong bunuh aku!" teriak Peony. "Bunuh saja aku!"
"Apa kau bilang? Cium?" Kembali Khezar mendaratkan ciuman singkat di bibir Peony setelah beberapa ciuman sebelumnya. "Sudah. Mau lagi, hm?"
Bukankah Kaisar Khezar benar-benar gila?
@kandthinkabout