"love is the greatest power ever exist, Tom!" berlinang air mata, soerang wanita bersurai hitam kecoklatan terus memeluk dirinya sendiri. "yes, it is, and you, my love. Will be my ticket to achieve greatness." Pria berbadan tegap dengan wajah pucat mengangkat tongkat milik wanita yang terus menangis. Tom mempererat genggaman tongkatnya. "Avada Kedavra." Sinar hijau keluar dari tongkat yang pria berwajah pucat itu genggam dengan erat, menyambar wanita yang berdiri di hadapannya. "killing you is the most painful way to achieve greatness, I love you, Annete."
"ada apa, Zora?" anak laki-laki berambut hitam sebahu ikut terbangun dari sandarannya di bawah pohon, wajahnya yang pucat dipenuhi dengan kekhawatiran.
Mata biru keabu-abuan anak perempuan itu melihat sekelilingnya. Yang ia lihat hanya pemandangan Black Lake. "tidak apa-apa, biasalah, mimpi jatuh." Jawabnya bohong setelah nafasnya mulai tenang.
"Lily belum datang, Sev?" tanyanya mengalihkan perbincangan sambil kembali bersandar di bawah pohon besar biasa mereka berkumpul. Anak berambut hitam tadi menggeleng sambil terus menatap Zora khawatir.
Harry Potter dan seluruh karakter di dalamnya adalah milik J. K. Rowling sepenuhnya.