"love is the greatest power ever exist, Tom!" berlinang air mata, soerang wanita bersurai hitam kecoklatan terus memeluk dirinya sendiri. "yes, it is, and you, my love. Will be my ticket to achieve greatness." Pria berbadan tegap dengan wajah pucat mengangkat tongkat milik wanita yang terus menangis. Tom mempererat genggaman tongkatnya. "Avada Kedavra." Sinar hijau keluar dari tongkat yang pria berwajah pucat itu genggam dengan erat, menyambar wanita yang berdiri di hadapannya. "killing you is the most painful way to achieve greatness, I love you, Annete."
"ada apa, Zora?" anak laki-laki berambut hitam sebahu ikut terbangun dari sandarannya di bawah pohon, wajahnya yang pucat dipenuhi dengan kekhawatiran.
Mata biru keabu-abuan anak perempuan itu melihat sekelilingnya. Yang ia lihat hanya pemandangan Black Lake. "tidak apa-apa, biasalah, mimpi jatuh." Jawabnya bohong setelah nafasnya mulai tenang.
"Lily belum datang, Sev?" tanyanya mengalihkan perbincangan sambil kembali bersandar di bawah pohon besar biasa mereka berkumpul. Anak berambut hitam tadi menggeleng sambil terus menatap Zora khawatir.
Harry Potter dan seluruh karakter di dalamnya adalah milik J. K. Rowling sepenuhnya.
Tinggal Satu atap dengan cowok yang sering membully dirinya di sekolah? akh! itu adalah hal buruk yang di alami oleh Athera si gadis lugu itu.
Gadis lugu itu terpaksa menggantikan ibunya yang sedang sakit parah sebagai asisten rumah tangga, yang membersihkan rumah majikannya serta mengurus pemilik rumah itu, Athera tak masalah jika melakukan hal itu, namun masalahnya ada pada pemilik rumah itu, kenapa? ternyata anak dari majikan itu adalah cowok yang sering mengganggu dirinya di sekolah, cowok yang sering memakinya, merendahkannya dan lain lain yang membuat hati Athera sedih karena ucapan tajam dan Kasar dari cowok itu.
Itu masalahnya, sangat takut sekali berhadapan dengannya, apalagi tatapan matanya yang tajam saat setiap orang memandangnya, tetapi mau bagaimana lagi ia harus satu atap dengan nya dan menjadi asisten nya itu, ia harus kuat mental menghadapi cowok yang kasar itu.
Bisakah Athera bertahan tinggal satu atap dengan cowok yang selama ini membuatnya menderita? Atau justru keadaan ini akan mengubah segalanya, termasuk cara Marvel memandangnya?