Air mataku tak terbendung lagi, memandangi gundukan tanah basah tertutup bunga melati dan mawar yang sudah hampir layu. Di salah satu ujungnya sebuah nisan batu sederhana meyakinkan apa yang kurasa mimpi adalah sebuah kenyataan. Aku hanya bisa mengenang setiap senyum dan tawanya dalam pelupuk mataku, membelai ukiran namanya menggantikan raganya yang sudah tak tersentuh. Seandainya bisa kuputar kembali sang waktu, aku tak akan semenyesal ini melepas kepulangannya pada keabadian. Yudha, apa yang bisa kubuat untuk mengobati semua sesalku kini? Edisi revisi dari 'it's not only a dreams'. Semoga suka 💚🍀
1 part