Story cover for Within a five meter radius by urlittleforestt
Within a five meter radius
  • WpView
    Reads 828
  • WpVote
    Votes 638
  • WpPart
    Parts 7
  • WpView
    Reads 828
  • WpVote
    Votes 638
  • WpPart
    Parts 7
Ongoing, First published Apr 24, 2021
Entah sejak kapan Diora bisa mendengar isi fikiran orang lain dalam radius 5 meter. Tapi anehnya saat ia didekat Devano suara itu tiba tiba hilang dan membuat Diora hanya bisa mendengar isi fikiran Devano. Seiring berjalannya waktu Diora sadar kalau telinganya jadi sering bergeming bila ada di dekat Devano. Apakah ini pertanda baik?atau malah sebaliknya?

note:plagiat diharap jauh jauh bedakan menjiplak dengan terinspirasi. gapunya karya kah?yuk berkarya dengan karya masing masing!

13/05/21
All Rights Reserved
Sign up to add Within a five meter radius to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Rainbow In The Rain cover
MY M3SUMM Boyfriend (COMPLETE)  cover
My Annoying Man cover
JENARO  cover
DEVANO's cover
Epiphany [Completed] cover
Strong Girl Michella (END)  cover
Go And Forget it  cover
Mine [TAMAT] cover
I Think You Call This Love [END] S1 Story of Rei-Raka cover

Rainbow In The Rain

14 parts Complete

"Kamu sengaja kan mau di tabrak sama cowok tampan sepertiku? Terus kamu pura-pura kesakitan dan minta diobatin?" Kevin malah menuduh yang enggak-enggak. "Ciih~Enak aja. Aku gak serendah itu ya, lagian kamu kegeeran banget sih. Aku tadi cuma mau minta tolong aja kok." ia mengotot keras dan mengangkat kedua bahunya. "Terserah!" Kevin memakai kembali helmnya dan menyalakan mesin motornya kembali. "Eh, bantuin dulu kenapa. Jahat banget itu orang, awas aja kalo butuh bantuan!" Jenie ngomel sendirian sambil menendang sepedanya. "Dia kan pinter ya, mana mungkin minta bantuan sama aku. Yang ada juga malahan aku yang minta bantuan dia, tapi itu gak bakalan terjadi. Gak level banget Jenie minta bantuan dia." Jenie memukul kepalanya karena dia bertingkah bodoh dan konyol Hari ini hujan turun lagi, Jenie membawa kursi rodanya berjalan kedepan jendela kamarnya yang tepat memandangi seisi kota. Hujannya lebat, suara gemuruh dan petir mengagetkan gadis itu. Dia mencoba membuka matanya dan tak menutup kedua telinganya, matanya tertuju pada sebuah pemandangan indah diluar sana. Tepat di atas langit pelangi muncul bersama dengan hujan, ini adalah kedua kalinya dia melihat keajaiban itu lagi. Tapi sekarang rasanya beda, dia melihat keindahan itu tanpa Kevin disampingnya.