Choirul Shobirin Musyaffa. Seorang pelajar SMA yang memang dikaruniai mata yang bisa mendeteksi dan menjawab apapun yang ia fokuskan. Dari hari-hari awalnya di SMA, Shobri mendapatkan peringatan dan justru mendapat suatu kejutan yang bahkan lebih mengejutkan dari keistimewaan indrawinya itu. Belum lagi Chaerun Arsyadaniel dan teman-teman alumninya yang senasib. Bagaimana Shobri dan teman-temannya bisa hidup dengan semua kemampuan yang bertolak belakang dari lingkungan baru mereka yang lebih mengedepankan rasio dan logika untuk mencerna suatu fenomena?