Rea itu pengendali batas waras Genta Aku lebih memilih mati dari pada harus melihat kamu pergi ~ Genta Arsyanendra Xzavier "sial, first kiss gue." lirih Gadis itu namun Genta masih dapat mendengarnya, hal itu pun membuat Genta tersenyum lebar. Genta sangat bahagia mendegar berita bagus itu. "mine." Ucap Genta mengguma di ruangan itu. Genta tersenyum melihat gadis yang baru saja ia klaim itu mendekat ke-arahnya, namun tak bertahan lama senyum Genta akan berubah menjadi amarah. plak gadis itu menampar pipi Genta hingga membuat genta sampai menolehkan wajah nya. "brengsek lo, jangan kira kalo gue cewe gue gak bisa ngelawan gitu? gue gak takut sama bodyguard lo." Ucap gadis itu menatap nyalang mata Genta. hal itu pun membuat emosi Genta semakin meluap, emosinya tidak akan terkendali sebentar lagi. terlihat dari urat-urat tangan Genta dan kepalan tangan Genta yang semakin kuat hal itu karena ia sedang menahan agar tidak meledak untuk saat ini. ia tidak ingin membuat gadis yang baru saja ia klaim terluka. "apa yang menjadi milik Genta akan tetap menjadi milik Genta sekalipun kamu tidak menginginkannya." Ucap Genta lalu berjalan keluar ruangan sebelum emosinya meledak detik ini juga. Genta ~ aku tak suka dia menatap pria lain karena aku takut dia berpaling dan meninggalkan ku. dia hanya milik ku, hanya Reatha talulla kinanditha lah pengendali waras ku. Rea ~ Dia sangat posessif tapi aku tau itu karena dia tidak mau kehilangan ku. Genta izinkan aku menjadi obat untuk luka mu selama ini.All Rights Reserved