Story cover for ANARA [PRE-ORDER] by Llylbdyh
ANARA [PRE-ORDER]
  • Leituras 1,337
  • Votos 535
  • Capítulos 31
  • Leituras 1,337
  • Votos 535
  • Capítulos 31
Em andamento, Primeira publicação em mai 01, 2021
"KAMU ITU PEMBUNUH NARA!"

"HARUSNYA LO AJA YANG MATI!"

"DASAR PEMBUNUH!"

Kata-kata itu terus menghantui Anara. Tuduhan kejam yang tak pernah ia lakukan. Hampir seluruh keluarga menyudutkannya karena kesalahpahaman yang tak pernah diluruskan.

Tapi Anara tidak akan tinggal diam. Dia akan membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah. Dia akan mencari kebenaran, meskipun jalan yang harus ia tempuh dipenuhi rintangan. Tak ada yang tahu betapa hancurnya ia selama ini-karena di depan semua orang, Anara selalu menutupi luka itu dengan keceriaannya.

"Aku hanya punya satu keinginan ... aku ingin bahagia. Meski hanya sebuah senyum, setidaknya itu bukan senyum tipuan."
- Anara Pricilla Chelsea Daviza
Todos os Direitos Reservados
Inscreva-se para adicionar ANARA [PRE-ORDER] à sua biblioteca e receber atualizações
ou
#17anara
Diretrizes de Conteúdo
Talvez você também goste
Talvez você também goste
Slide 1 of 10
[Annalisa]: The Crimson Theater cover
Hurry Hutt  Frei Wolfsmadchen cover
SAMUDRA BERCERITA || END cover
Dia Andara cover
Diary Anara cover
ARIN cover
Dariel's cover
TRAGEDI 23.59 ( END ) cover
HAZEL  cover
Goodbye cover

[Annalisa]: The Crimson Theater

19 capítulos Concluído

Ahhh ~Annalisa telah tumbuh menjadi remaja yang cantik jelita. Namun masa masa SMP yang penuh dengan penghianatan dan penolakan membuatnya tak bisa mempercayai orang lain lagi, ditambah sebuah insiden yang membuatnya harus mengalami depresi berat. Namun jauh dari itu semua terdapat sebuah perasaan yang tercipta dari segala insiden tersebut. Dan saat ini reuni sekolah yang berujung sebuah tragedi tak bisa lagi di hindari. Ini adalah awal dari sebuah misteri besar di balik pria bertopi abu abu. . . "Hei lihat aku! Aku di sebelahmu! Aku selalu ada untukmu" . . "Aku hanya ingin dirimu! Bukalah pintu hatimu untukku" . . "Aku tak akan pernah memaafkan mu Wijaya!" . . "Baiklah, sekarang nikmati permainannya" . . "Firo kau!" . . "Penghianatan, rasa iri, air mata, keterpurukan. Semuanya! Perlihatkan semuanya padaku"