Status : Ongoing
Dikehidupan pertamaku aku menjadi Athanasia De Alger Obelia, putri semata wayang baginda kaisar Claude dan permaisuri Diana. Hidupku cukup mengenaskan karena sejak lahir aku sudah menjadi putri terlantar yang diasingkan ke istana selir. Aku juga meninggal diusia cukup muda yakni delapan belas tahun ditangan ayahku sendiri.
Dikehidupan keduaku juga tidak jauh berbeda dengan kehidupan pertamaku. Aku adalah gadis sebatang kara yang miskin. Suatu hari, aku meninggal karena suatu penyakit.
Alih-alih masuk Surga, aku malah menjalani kehidupan ketigaku sebagai Athanasia. Tetapi, Athanasia yang satu ini berbeda, bisa dibilang hidupnya damai dan dikelilingi oleh para orang yang mencintai nya.
Aku mendengar dari Lily, dayang pribadiku, saat Claude naik takhta ia tidak membunuh saudara tirinya, Anastacius, ia naik takhta karena pesan ayah mereka. Diana dan Penelope juga masih hidup.
Sebenarnya hidup ini sangat indah, tetapi, tentu saja ada perang diantara orang tuaku dan orang tua Jennete, kakak sepupuku.
Aku dan Jennete sudah muak. Kini kita berencana untuk memperbaiki hubungan orang tua kami agar tidak terjadi pertumpahan darah.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Gender(s) = Fanfiction, fantasy, Drama, slice of life, and Empire
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Start : 2-May-2021
End : -
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
My first project
WARNING!
Cover saya cari dari pinterest lalu saya edit.
Semua karakter disini saya pinjam dari komik Suddenly I Became A Princess milik Spoon/Plutus.
Sedangkan alur cerita milik saya sepenuhnya!.
Sekali lagi saya ingatkan, ini hanya fanfiction semata!
Terimakasih.
Janlup Vote and Follow yaa~~
Baca juga fanfic ku yang lain, "Love Athi, Love Enit", dan "Ephemeral"
Wang Yibo memfokuskan jiwa dan raganya hanya pada militer. dalam benaknya, tidak ada sedikitpun keinginan untuk mencari pasangan apalagi untuk menikah dan memiliki keluarga.
akan tetapi, orang tuanya tentu mencemaskan tentang kehidupan sang putra. maka, tanpa sepengetahuan dari pria itu, mereka mencarikan pasangan nikah untuknya.
"aku tidak akan menikah." tegasnya menolak kehendak sang ayah.
"baik. jika begitu, aku juga tidak ingin menjalani operasi." pria paruh baya itu mengancam dengan nyawanya.
"aku akan menikah." meski enggan ia tidak ingin main-main dengan nyawa ayahnya.