BIASAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA
REVISI DILAKUKAN SETELAH CERITA SELESAI
diusahakan untuk membaca cerita Embun terlebih dahulu.
Agar tau, alur ceritanya bagaimana. Agar, tidak salah paham.
Embun Ravandra Praciska, memang bukanlah bagian keluarga Ravandra. Ataupun, Pranciska.
Namun, ia mampu memberikan warna indah untuk kehidupan Elang. Elang, membesarkan gadis kecil itu.
Dengan kasih sayang, dan cinta yang luar biasa. Mengasuh, membesarkan Embun sendirian.
Tanpa ada seorang istri, ataupun pengasuh. Hinaan, ejekan selalu saja Embun rasakan.
Sampai ia besar, ia bisa melawan mereka yang menghina dan menjelekkan bundanya.
Menjadi pribadi yang kejam, dan kuat. Seperti, bundanya dahulu.
Penasaran? Yu langsung baca. Santuyyyyy❤️
Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens.
"Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gue, rotinya yang enak banget atau emang gara - gara dari orang special?" Mahes bertanya sambil menatap tepat pada mata Aira.
"Eh.. Tuan mau?" Aira mengerjapkan matanya.
"Mau, gue mau semuanya!" Mahes merebut bungkusan roti yang masih berisi banyak, kemudian langsung membawanya pergi. Aira reflek mengejar Mahes.
"Tuan kok dibawa semua? Aira kan baru makan sedikit," Aira menatap Mahes dengan raut memelas.
"Mulai perhitungan ya lo sekarang sama gue."
"Enggak kok, tapi kan rotinya enak, Aira masih mau lagi," Aira berkata dengan takut-takut.
"Ga boleh!" Mahes langsung melangkahkan kakinya ke arah tangga menuju kamarnya. Aira langsung cemberut menatap punggung Mahes yang mulai jauh.
Cerita dengan konflik ringan