Jangan lupa vote sebelum baca ya..
Hope you like it, guys!
 ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄
Cerita ini tidak sepenuhnya fiksi, melainkan ada beberapa part disini yg pernah author alami di dunia nyata.
***
Berawal dari pertemuan singkat Arumi dan Galang di perpustakaan. Ya, mereka adalah Arumi Allinsky dan Galang Alkairo.
---
Arumi berjalan terburu-buru menuju perpustakaan sambil membawa buku-buku yang dipinjamnya dua minggu lalu, karena sebentar lagi ia akan ada jadwal latihan music. Saat sudah menaiki anak tangga ketiga terakhir depan perpus, dirinya malah ditabrak dada bidang seseorang.
"Duhh astaghfirullah, ceroboh banget sih ah, gak tau orang lagi buru-buru apa ya, ish!" rutuknya pada seseorang yang baru saja menabraknya, tangannya sibuk memunguti buku-buku yang berserakan di lantai.
"Siapa, sih?! Jalan tuh pake mata juga dong! Udah tau orang mau masuk ya minggir dulu kek, ck buang-buang waktu aja," Arumi berdiri melihat orang itu, yang diomeli malah menatap dirinya datar tanpa ekspresi ataupun rasa bersalah.
Galang baru saja mengembalikan buku paket ke perpustakaan, tetapi saat dirinya berjalan keluar perpus ia malah menabrak seorang gadis.
"Ck, ceroboh," rutuknya dalam hati, dirinya kesal terhadap gadis itu.
"Udah? Sorry," lanjutnya sembari berjalan meninggalkan gadis didepannya yang sedang mematung, tak menyangka akan respon lelaki itu.
"Hah? Gitu doang?! Dasar manusia es gak ada adab! Awas lo sampe ketemu gue lagi, gue bejek-bejek tuh muka," dumelnya kesal, kakinya ia hentak-hentakkan, lalu lanjut berjalan memasuki perpustakaan.
 ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄
Mau tau kelanjutan ceritanya?
Penasaran gak? Penasaran gak?? Penasaran lah, masa enggak! Staytuned terus, ya! Karena aku bakal up terus kisah mereka.
Publish pada Minggu, 2 Mei 2021
WARNING🚫❗❗
[17+] BANYAK KATA KASAR DAN ADEGAN KEKERASAN!
DILARANG meniru apa lagi mengcopas cerita ini! Mulai dari judul, alur, dll.
Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens.
"Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gue, rotinya yang enak banget atau emang gara - gara dari orang special?" Mahes bertanya sambil menatap tepat pada mata Aira.
"Eh.. Tuan mau?" Aira mengerjapkan matanya.
"Mau, gue mau semuanya!" Mahes merebut bungkusan roti yang masih berisi banyak, kemudian langsung membawanya pergi. Aira reflek mengejar Mahes.
"Tuan kok dibawa semua? Aira kan baru makan sedikit," Aira menatap Mahes dengan raut memelas.
"Mulai perhitungan ya lo sekarang sama gue."
"Enggak kok, tapi kan rotinya enak, Aira masih mau lagi," Aira berkata dengan takut-takut.
"Ga boleh!" Mahes langsung melangkahkan kakinya ke arah tangga menuju kamarnya. Aira langsung cemberut menatap punggung Mahes yang mulai jauh.
Cerita dengan konflik ringan