Bagaimana sih rasanya punya tetangga,sekaligus musuh kalian? Tiada hari tanpa ulah. Itulah yang di rasakan oleh Hanifa,gadis yang mudah sekali emosi.
Dari dulu,ia sangat memusuhi Abil yang tak lain tetangganya sendiri. Dari TK,SD,SMP dan sekarang SMA,mereka selalu bersama.
Awalnya Hanifa merasa bahagia mengetahui bahwa Abil tidak satu sekolah dengannya. Kebahagiaannya hancur setelah melihat Abil berada di kelasnya.
"Lo kan teman gue,tetangga pula. Eh ga deng,jodoh gue,"
"Dih,sory-sory ya gue jadi teman lo! Dekat dengan lo itu musibah bagi gue." ucap Hanifa bersedekap.
"Kok musibah sih? Seharusnya lo syukur di pertemukan sama cowok kayak gue," ucap Abil
~~~
Genre: Fiksi remaja,romance,spiritual,humor.
Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens.
"Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gue, rotinya yang enak banget atau emang gara - gara dari orang special?" Mahes bertanya sambil menatap tepat pada mata Aira.
"Eh.. Tuan mau?" Aira mengerjapkan matanya.
"Mau, gue mau semuanya!" Mahes merebut bungkusan roti yang masih berisi banyak, kemudian langsung membawanya pergi. Aira reflek mengejar Mahes.
"Tuan kok dibawa semua? Aira kan baru makan sedikit," Aira menatap Mahes dengan raut memelas.
"Mulai perhitungan ya lo sekarang sama gue."
"Enggak kok, tapi kan rotinya enak, Aira masih mau lagi," Aira berkata dengan takut-takut.
"Ga boleh!" Mahes langsung melangkahkan kakinya ke arah tangga menuju kamarnya. Aira langsung cemberut menatap punggung Mahes yang mulai jauh.
Cerita dengan konflik ringan