Bagaimana sih rasanya punya tetangga,sekaligus musuh kalian? Tiada hari tanpa ulah. Itulah yang di rasakan oleh Hanifa,gadis yang mudah sekali emosi. Dari dulu,ia sangat memusuhi Abil yang tak lain tetangganya sendiri. Dari TK,SD,SMP dan sekarang SMA,mereka selalu bersama. Awalnya Hanifa merasa bahagia mengetahui bahwa Abil tidak satu sekolah dengannya. Kebahagiaannya hancur setelah melihat Abil berada di kelasnya. "Lo kan teman gue,tetangga pula. Eh ga deng,jodoh gue," "Dih,sory-sory ya gue jadi teman lo! Dekat dengan lo itu musibah bagi gue." ucap Hanifa bersedekap. "Kok musibah sih? Seharusnya lo syukur di pertemukan sama cowok kayak gue," ucap Abil ~~~ Genre: Fiksi remaja,romance,spiritual,humor.