First & Second (HIATUS)
  • Reads 364
  • Votes 41
  • Parts 6
  • Reads 364
  • Votes 41
  • Parts 6
Ongoing, First published May 02, 2021
"Ada hati yang perlu dijaga, namun masih ada hati lain yang juga ingin menjaga." 

Hubungan yang dibangun tanpa restu, mungkin saja akan berakhir tak bersatu. Namun tidak bisa dipungkiri juga, bahwa restu juga perlu dikuatkan untuk membangun sebuah cerita baru. 

Dalam detik-detik keterpurukan, seseorang hadir untuk membantunya bangkit. Perasaan yang semu, lambat laun akan berbuah. Tapi belum tentu juga semua itu akan berbuah manis. 

Semanis apakah kisah yang akan tersaji? Apakah semanis madu yang bisa membuat kalian terlena. Atau bahkan seperti buah manis yang 
 penuh kebusukan di dalamnya? 

Kita akan mencari tahu bersama bagaimana kisah itu tumbuh. 

Bersama Dirga, Ayana, juga Rosa dan sederet tokoh lainnya yang akan membumbui cerita ini. 

Selamat membaca! ❤

•
•
•

CERITA KOLABORASI 

Writer : kendhitaa × ochans07
All Rights Reserved
Sign up to add First & Second (HIATUS) to your library and receive updates
or
#344second
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
Kesayangan Bunda cover
Rafa  cover
Fiction -sungjake✔ cover
He Fell First and She Never Fell? cover
Second Best [ RONY X SALMA ] cover
After Graduation cover
Kisah Tak Sempurna cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
Stars Behind the Darkness (End) cover

Dosa Ku

55 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.