Story cover for A-no-ther by BeeAprilia
A-no-ther
  • WpView
    Reads 2
  • WpVote
    Votes 0
  • WpPart
    Parts 3
  • WpView
    Reads 2
  • WpVote
    Votes 0
  • WpPart
    Parts 3
Ongoing, First published May 03, 2021
\\\\\

"Aku Rosita Nirwangi bukan Revana Maulida!" teriaknya dengan keras. Dia sudah lelah. Entah yang keberapa kali ia telah mengulang pernyataan yang sama, tapi pria di hadapannya selalu tutup telinga.

"Hentikan! Ini tidak lucu. Hei, apa kau sedang berakting sebagai orang yang memiliki kepribadian ganda hanya agar aku menceraikanmu? Revana, kau bodoh!" bentak Yusuf tidak kalah keras. Ia sudah muak dengan semua kemunafikan wanita ini.

Ah, jadi selama ini pria di hadapannya ini mengira jika ia sedang melakukan akting? Dasar bodoh, bedebah, bajingan! Rosita hanya bisa mengutuk di dalam hatinya tanpa berani terang-terangan mengatakannya keras-keras di hadapan sang pria.

Yusuf diam. Melihat mata wanita yang ia panggil Revana itu dalam-dalam. Entah kenapa ia memiliki ilusi bahwa di dalam mata Revana ia melihat dirinya sedang diinjak-injak oleh wanita tersebut. Ah, rupanya wanita ini sedang marah. Sepertinya ia sedang memakinya di dalam hati.

"Terserah!" Rosita angkat tangan. Ia muak dengan iblis di hadapannya.
All Rights Reserved
Sign up to add A-no-ther to your library and receive updates
or
#549kepribadianganda
Content Guidelines
You may also like
Saujana Sandyakala ~ Completed by Alvyadrvyera
39 parts Complete
"Kecil, cengeng, ribet, berisik, penakut lagi,"ucap seorang pria mendengus sebal. Kira-kira begitulah komentar Prawira tentang istrinya. Bukan tentang romansa untuk menggoda. Sayangnya dia mengatakan dengan logika. Begitu risihnya pria itu dengan istrinya. -&- Nilam, gadis muda yang memilih menikah dengan pria dengan perbedaan usia 16 tahun. Banyak orang yang mengatakan dirinya hanya mengejar harta jika adanya perbedaan sejauh itu. Sayangnya pria yang dia nikahi adalah pria sederhana, temperamen dan dingin. Padahal di saat yang sama dia bisa mengubah status kehidupannya begitu bahagia dengan pria seusianya dengan karakter sabar dan lemah lembut. Apalagi secara finansial, jauh lebih baik dari pilihannya. Wira, suami yang dipilih Nilam sama sekali tidak mengandung kelebihan selain cerdas. Pria itu juga tidak romantis apalagi mengerti dengan pola pikirnya. Tapi apa yang dia katakan bukannya pemanis. Karakternya memang temperamen. -&- "Nilam. Pernikahan itu hanya sekali. Dengan menikah kamu menyerahkan seluruh kehidupanmu pada suamimu, sayang. Pria temperamen itu tidak pantas denganmu. Kenapa kamu mencari neraka saat dihadapkan dengan surga?"tanya Ibunya mengusap pelan kepalanya. "Mungkin Nilam terlihat bodoh, Bu. Tapi kalau semuanya berpikir demikian, siapa yang akan bersama dengannya? Nilam ingin menjadi kedamaian baginya saat amarahnya memuncak,"ucap gadis itu tersenyum lebar. -&- "Coba jawab aku, bagaimana aku bisa lupa? Setiap aku melihat diri ku di cermin, aku selalu menatap kedua matanya? Bahkan jika aku mengenal perempuan lain, aku pun melihat dengan kedua matanya. Aku ikhlas. Tapi aku tidak mau durhaka pada istriku karena masih memiliki perempuan lain dalam benakku. Jangan buat aku semakin tenggelam dalam kesalahan, Pram. Jangan kamu pikir aku tidak berusaha untuk membuangnya. Namun apa yang ku dapat? Semakin aku mencoba, perasaan itu semakin tumbuh, Pram,"ucap Wira frustasi. -&- Salam hangat, Aku yang masih mencintainya.
You may also like
Slide 1 of 10
Saujana Sandyakala ~ Completed cover
Mendadak Ipar cover
Revan Reiva cover
ISTRINYA REVAN!  cover
HUJAN | END cover
My Sweet Love cover
Raviano Axel: Hurtful Love cover
Lajur Rasa - [END] cover
Mahardika Raja {On Going} cover
Mahligai Cinta [END]✓ cover

Saujana Sandyakala ~ Completed

39 parts Complete

"Kecil, cengeng, ribet, berisik, penakut lagi,"ucap seorang pria mendengus sebal. Kira-kira begitulah komentar Prawira tentang istrinya. Bukan tentang romansa untuk menggoda. Sayangnya dia mengatakan dengan logika. Begitu risihnya pria itu dengan istrinya. -&- Nilam, gadis muda yang memilih menikah dengan pria dengan perbedaan usia 16 tahun. Banyak orang yang mengatakan dirinya hanya mengejar harta jika adanya perbedaan sejauh itu. Sayangnya pria yang dia nikahi adalah pria sederhana, temperamen dan dingin. Padahal di saat yang sama dia bisa mengubah status kehidupannya begitu bahagia dengan pria seusianya dengan karakter sabar dan lemah lembut. Apalagi secara finansial, jauh lebih baik dari pilihannya. Wira, suami yang dipilih Nilam sama sekali tidak mengandung kelebihan selain cerdas. Pria itu juga tidak romantis apalagi mengerti dengan pola pikirnya. Tapi apa yang dia katakan bukannya pemanis. Karakternya memang temperamen. -&- "Nilam. Pernikahan itu hanya sekali. Dengan menikah kamu menyerahkan seluruh kehidupanmu pada suamimu, sayang. Pria temperamen itu tidak pantas denganmu. Kenapa kamu mencari neraka saat dihadapkan dengan surga?"tanya Ibunya mengusap pelan kepalanya. "Mungkin Nilam terlihat bodoh, Bu. Tapi kalau semuanya berpikir demikian, siapa yang akan bersama dengannya? Nilam ingin menjadi kedamaian baginya saat amarahnya memuncak,"ucap gadis itu tersenyum lebar. -&- "Coba jawab aku, bagaimana aku bisa lupa? Setiap aku melihat diri ku di cermin, aku selalu menatap kedua matanya? Bahkan jika aku mengenal perempuan lain, aku pun melihat dengan kedua matanya. Aku ikhlas. Tapi aku tidak mau durhaka pada istriku karena masih memiliki perempuan lain dalam benakku. Jangan buat aku semakin tenggelam dalam kesalahan, Pram. Jangan kamu pikir aku tidak berusaha untuk membuangnya. Namun apa yang ku dapat? Semakin aku mencoba, perasaan itu semakin tumbuh, Pram,"ucap Wira frustasi. -&- Salam hangat, Aku yang masih mencintainya.