"Bang Vino" suara cempreng itu terdengar lagi. Vino yang mengetahui siapa pelakunya hanya berdecak sebal. Namun dia tetap menjawabnya. "Ehmm" jawabnya seperti terdengar tak berniat. Tapi hal itu cukup bagi Afifah. Dia sudah begitu bahagia dengan hal itu. "Boleh gak?" tanyanya dengan tatapan polosnya. Pertanyaan itu membuat Vino lantas menolehkan kepalanya menghadap Afifah dan bertanya dengan sikap seakan tidak penasaran. "Boleh apa?" "Boleh gak aku sebut nama abang dalam do'a di setiap tahajud ku?" dengan tidak tau dirinya pertanyaan itu lolos dari bibir Afifah. Selang beberapa detik Afifah merasakan sesuatu mengenai kepalanya. Dari sudut matanya dia melihat ke arah kanan dimana arah lemparan itu berasal. Kemudian suara bas itu terdengar dengan tegas. Afifah hanya menunduk saja jika suara itu sudah terdengar. "Gak usah aneh-aneh. Vino gak bakal mau sama cewek bar-bar kayak kamu dek" kalimat itu membuat Afifah lesu namun bibirnya menghasilkan seringai tajam.All Rights Reserved
1 part