sahabat tanpa cinta antara 2 jenis yang berbeda?
hahaha kurasa itu hanya omong kosong.
kisah ini menceritakan persahabatan 2 sejoli sejak mereka kecil hingga sekarang__SMA__ masa dimana rasa cinta, ego semakin menggebu, terjadi pada Sagita Antawilona, yang menyukai sahabat kecilnya hingga sekarang, namanya juga cewek, punya perasaan so pasti dipendam, dan lihat betapa hebatnya Gita menyimpan rasa tersebut selama hampir 5 tahun untuk sang sahabat, Alvariel Sagara.
__________________________________
"Gi, gue harus gimana biar Keira cinta sama gue?" tanya Alva.
Pertanyaan itu adalah sebuah tamparan keras bagi Gita yang mencintai Alva sejak lama.
"Ya, mana gue tau lah." Gita jadi kikuk sendiri.
"Cariin solusi kek apa kek, jadi temen gada bantu bantunya."
"Enak aja, itu tiap hari yang masakin lu makanan sape?" Gita mencoba biasa saja, walaupun jauh didalam hatinya ia sangat terluka atas permintaan sahabat kecilnya ini.
"perhitungan banget sih lu" Alva bangkit dari duduknya.
"Kemana lo?"
"Mau ke basecamp, lo mau ikut?"
"Nggak"
Kini Gita menunduk memikirkan pertanyaan Alva tadi, itu sungguh menyayat hatinya, terlebih orang yang Alva sukai adalah...teman sebangkunya dan teman me time nya, apakah Alva tidak merasakan apa yang ia rasakan? Mungkin benar, Alva hanya menganggap dirinya adik, tapi tidak dengan Gita, yang menganggap Alva adalah seseorang yang akan menjadi teman hidupnya kelak.
Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens.
"Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gue, rotinya yang enak banget atau emang gara - gara dari orang special?" Mahes bertanya sambil menatap tepat pada mata Aira.
"Eh.. Tuan mau?" Aira mengerjapkan matanya.
"Mau, gue mau semuanya!" Mahes merebut bungkusan roti yang masih berisi banyak, kemudian langsung membawanya pergi. Aira reflek mengejar Mahes.
"Tuan kok dibawa semua? Aira kan baru makan sedikit," Aira menatap Mahes dengan raut memelas.
"Mulai perhitungan ya lo sekarang sama gue."
"Enggak kok, tapi kan rotinya enak, Aira masih mau lagi," Aira berkata dengan takut-takut.
"Ga boleh!" Mahes langsung melangkahkan kakinya ke arah tangga menuju kamarnya. Aira langsung cemberut menatap punggung Mahes yang mulai jauh.
Cerita dengan konflik ringan