[WARNING! Nudity, sex and physical violence!] Kento sudah memperingatkanmu saat kau tiba di depan pintu gerbang. Sebuah papan putih berukuran kecil tertampang di sana, memperlihatkan kepadamu dua kata dalam huruf kapital: "DILARANG MASUK!" Tapi kau abai. Sepasang kakimu tetap melangkah ke sana, membuka gerbang menuju semua kenikmatan terlarang. "Kau telah membuat sebuah keputusan," ucap Kento dengan nada sedingin es. "Apapun yang akan menimpamu setelah ini... Aku harap kau tidak menyesal." "Tentu saja tidak," yakinmu dengan senyum terpatri. Ke manapun Kento pergi, kau akan selalu mengikutinya. Karena di dalam sana... dunia hanya milik kalian berdua.