Please
  • Reads 566
  • Votes 72
  • Parts 1
  • Reads 566
  • Votes 72
  • Parts 1
Ongoing, First published May 07, 2021
Heeseung hanya ingin K membuka matanya.



Dan jika itu terjadi,





Ia berjanji akan meninggalkan lelaki Jepang tersebut agar K bisa bahagia tanpa nya.

























~~


ONESHOOT


YAOI




BOY X BOY
All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add Please to your library and receive updates
or
#287i-land
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
𝐒oerabaja, 1730 cover
He Fell First and She Never Fell? cover
The Qonsequences cover
Rafa  cover
The Best Of Miracle cover
antagonis wife [TERBIT] cover
Kesayangan Bunda cover
After Graduation cover
Kisah Tak Sempurna cover
Dosa Ku cover

𝐒oerabaja, 1730

37 parts Ongoing

"Berlarilah sejauh mungkin Dhiajeng, karena jika aku menangkapmu, salah satu kakimu akan hilang untuk selamanya." *** Dhiajeng Pratistha, seorang siswi yang dipaksa mencintai sejarah tiba-tiba terlempar pada abad ke-17, di mana masa kolonialisme sedang membangun kejayaannya. Bagaikan jatuh tertimpa tangga, sosok yang berkuasa adalah Matthias von Herhardt, karakter novel dark romance yang baru saja dia tamatkan diperjalanan menuju Surabaya. Ini bukan hanya berkisah tentang Dhiajeng saja, melainkan sosok Gubernur-Jenderal yang hidup monoton. Kehidupan serba mewah, memiliki kekuasaan tertinggi, dan sempurna. Terbiasa mendapatkan apapun yang dia inginkan, Matthias merasa buruk ketika gadis pribumi yang derajatnya rendah tidak menghormatinya dengan baik. Segala cara pun Matthias lakukan untuk membuat Dhiajeng bersujud, menangis, sampai memohon. Langit biru di bumi hijau menjadi saksi bagaimana jungkir balik Dhiajeng yang berusaha melarikan diri dan begitu pula berubahnya dunia Matthias saat merasakan sesuatu yang mereka sebut cinta. "Bagaimana? Puas bermain kejar-kejaran denganku?" ejek Matthias sembari tersenyum angkuh "Psikopat sialan, kenapa lo gak musnah aja?!" *** Peringatan : romansa gelap, dewasa, mengandung adegan yang tidak patut dicontoh! Cry, or Better Yet, Beg. © Van Ji & Solche.