"Apa tidak ada surat untukku?"
"Heh, Ndut. Ngapain gue capek-capek nulis surat buat lo kalo ujung-ujungnya gue ikut lo? Udah sono, nggapain coba senyum-senyum nggak jelas gitu."
"Aku hanya meniru adegan di film, biasanya cewek dideketin wajahnya gitu, baper."
***
"Kamu hanya perlu membayar dua ratus ribu perbulan, itu biaya kos termurah di sini."
Ingin gadis itu melayangkan protes, lelaki itu kembali menjelaskan. "Itu harga pacar, dan jangan berpikir aneh-aneh. Rumah itu kos umum, penghuninya nggak cuma cewek, kamu harus tetap hati-hati."
"Kenapa nggak sekalian ditempatin di tempat yang istimewa kek? Pake keamanan tingkat tinggi, atau kamarnya sebelahan sama kamar lo."
"Udah kok, hanya saja ..." lelaki itu menggantungkan ucapannya. "Tujuan kita kemari untuk hidup layaknya mahasiswa dan belajar, kan? Aku membebaskanku mencari teman dan bergaul, aku tidak mau kamu ketergantungan padaku. Walau aku tidak yakin, tapi belajarlah mencari teman."
Gadis itu mendengus, "Lo sendiri nggak punya temen, kan? Jangan sok gaul deh."
"Setidaknya aku sudah sukses."
"Ck!"
Obrolan seperlunya, diam sebanyak-banyaknya. Pembahasan mereka memang semakin luas. Kedekatan yang tidak bisa diartikan sebagai hubungan sekedar sahabat, teman masa kecil, kekasih, keluarga. Tapi seperti hubungan yang memang untuk saling melengkapi satu sama lain.
Inilah kisah Putri dan Dalfon di masa kuliahnya. Mohon diperhatikan, konten mungkin akan lebih dewasa dari sebelumnya, mengandung kekerasan atau hal yang kasar. Peringatan bagi yang tidak menyukai atau tidak bisa menerima kontern tersebut, bisa di skip aja ^^
Semoga kalian suka~ Happy Reading guysss
"Ketika cinta dibalas dengan ketidak pastian, disitu pula Aku jatuh cinta dengan seribu ketakutan. Takut akan kehilangan, takut akan ditinggalkan dan takut akan dipisahkan.. Oleh sang Pencipta."
#aurelnatalie
....
Selamat datang di Kisah Cintaku..
Ini adalah kisah seorang Remaja Wanita dan Remaja Laki-laki yang saling mencintai.
Berawal dari Sahabat, sekarang menjadi cinta. Bukan hanya dari mata turun ke hati, tapi dari sahabat turun ke pacaran.
Kevin Alvian dan Aurel Natalie. Dua Remaja yang sudah mulai merancang masa depan mereka. Remaja yang berfikir akan hidup berdua selamanya. Remaja yang menginginkan hidup bahagia tanpa ada lika-liku yang menerpa.
Namun tidak mungkin. Kehidupan adalah Lika-Liku yang terjal. Tanpa Lika-Liku, kehidupan terasa hambar. Benar?
...
"Jadi?" tanya Kevin membuat dahi Aurel berkerut. "Jadi?" tanya balik Aurel yang membuat Kevin terkekeh, "Jadi, lo mau gak jadi pacar gw?" tanya Kevin.
Jantung Aurel berdetak bagai habis lari maraton. Bagaimana ini, apa ia langsung menerima atau jual mahal dikit? Terima kali ya, nanti di kira sombong.
Aurel tersenyum dan mengangguk, dan itu membuat senyuman Kevin semakin lebar. "Tankyu, pacar." ucap Kevin masih dengan senyumannya.
...
"Takdir jahat gak sih, Kak?" tanya Aurel.
Arka tersenyum dan mengangguk. "Iya. Jahat banget bahkan. Tapi di balik jahatnya takdir, itu ada hikmahnya buat kita."
"Ya itu.. Kita dapat sabar menerima cobaan atau ketentuan Tuhan." lanjut Arka.
Aurel kembali menitikan air matanya. Arka menarik Aurel kedalam dekapannya dan ikut menitikan air mata.
"Jangan nangis.. Dia gak mau liat kamu nangis."
Bukannya berhenti, justru Aurel semakin menangis deras.
ººº
Follow dulu akunnya, lalu simpan perpustakaan ceritanya. Agar enak ketika aku publish, kalian langsung baca:")