Bagi Lalang, Kafka Byru Prayogo bukan hanya sekedar cinta monyet baginya. Sikap Kafka yang dingin mengingatkan Lalang akan tokoh manga favoritnya. Dia, Masumi Hayaminya, dan cinta keduanya setelah Bapak. Kafka yang dingin, yang punya bola mata sekelam malam akan tetapi mempunyai senyum yang semanis madu hutan dan juga sehangat mentari pagi di musim semi.
"Mas Kafka, bahkan setelah beberapa tahun terlewati, aku masih merasakan hal yang sama terhadapmu. Aku, yang akan selalu merindukanmu, menginginkanmu, dan selalu mencintaimu."
Kafka, merasa lelah dengan hidupnya. Bagi dirinya, di dunia ini hanya ada dua warna saja, hitam dan putih sampai ia bertemu gadis itu. Lalang. Seperti filosofi dari namanya, ilalang akan terus tumbuh tak perduli hujan, panas atau badai sekalipun, ilalang akan selalu mengakar dengan kuat. Seperti itu juga Lalang, tak perduli sekeras apapun Kafka berusaha mendorongnya menjauh, menyakitinya dengan kata-kata kasarnya, Lalang akan tetap berdiri kokoh di tempatnya, dan akan selalu mengatakan bahwa dia adalah Masumi Hayaminya, yang dia bahkan sama sekali nggak tau itu siapa.
"Lalang Hanan Poetri, jangan mencintaiku. Kau hanya akan terluka."
Javas tidak terima ketika perasaannya diabaikan begitu saja oleh seorang model cantik bernama Kirana. Wanita itu justru memilih Ratama seorang Dokter hewan yang berpenampilan biasa saja dan dari kalangan orang bawah.
Ketika mengetahui Kirana akan menikah dengan Tama, Javas bersumpah akan menghancurkan kehidupan keduanya. Terutama hidup Ratama si pemilik seorang adik perempuan polos yang baru Javas ketahui bekerja di salah satu kantor cabang milik ayah Javas. Ia akan balas dendam lewat adik si perebut wanitanya.