"Kalian tahu? Aku sebenarnya tipe orang yang susah mendapatkan teman baik, panjang alasannya kalau kuceritakan." "Betul begitu, Dio? Kalau aku punya keadaan dimana berteman adalah sesuatu yang jarang," timpal Fathur Mereka sama persis seperti Daniar, ada apa dengan mereka? Terlepas dari alasan pribadi mereka, Daniar tak ingin memaksa mereka untuk memberi tahu. Mereka juga tak perlu tahu apa yang terjadi pada Daniar. Biarlah waktu yang akan memandu mereka. Yang terpenting, sebuah keajaiban benar-benar terjadi hari itu. "Lama-lama tempat ini bau, kenapa dari tadi kita tak beranjak dari sini, sih?" "Di sini sangat tenang, seolah tak ada yang mengganggu obrolan kita." "Tetap saja tempat ini bau, Niar." Hari itu sebuah percakapan terjadi. Percakapan yang memecahkan rekor terpanjang selama Daniar bersekolah. Hari itu menuntun mereka menjadi lebih dekat. Hari itu membuka celah untuk seorang Daniar membuka dirinya, perlahan. Hari itu yang menciptakan Daniar, Fathur, dan Dio sebuah titik segitiga setiap bersama untuk sekadar berbincang. Hari itu tak akan terlupakan. Info : cerita dipindahkan ke dreame
9 parts