Holly shit! Seorang pria dengan lancang menarik ku keluar dari dalam sebuah club malam. Kepala ku terasa berdenyut. Bukan karena alkohol, namun karena ocehannya yang tak putus putus. Aiden sialan! Ada apa dengan pria gila satu ini? Aku menyentak tangannya dengan kasar. "What the hell are you doing, Aiden! Apa urusanmu? Ini adalah hidupku. Biarkan aku menjalaninya semau ku." Hei, lagipula apa dia tidak memiliki urusan lain yang lebih penting selain mengurusi hidupku? Dia adalah pemimpin baru ADAM GROUP, salah satu perusahaan terbesar yang sudah terkenal dimana mana. "Kau harus pulang, Irish! Kau itu perempuan. Dan perempuan baik baik tidak sepantasnya berada di dalam sana." Tidak mau mengalah, aku melipat tangan di depan dada, menantangnya. "Oh, begitu? Tapi aku adalah gadis pembangkang kalau kau lupa. Aku juga gadis yang bebas, Aiden. Aku bukan orang yang bisa dengan mudah kau atur apalagi tanpa alasan yang jelas." Aiden mengeram marah. Err.. Apa dia semarah itu saat aku membantahnya? "Tidak bisakah kau jadi seperti Ammy yang penurut dan tidak banyak tingkah? Dia gadis baik--" "FUCK, AIDEN. AKU BUKAN AMARIS!" Aku berteriak marah padanya, tentu saja. Bisa bisanya dia membandingkan antara aku dengan Amaris. Tentu saja kami berbeda. Meski dia menyukai Amaris, bukan berarti dia berhak membandingkan semua gadis dengan gadis pujannya itu. Cih.. Menyebalkan! "Irish, maksudku--" "Shut up, Aiden. Get the fuck of me." ____________________________________________ Sequel dari DARK Eyes Prince ©2021