Melody Remember.
  • Reads 137
  • Votes 16
  • Parts 1
  • Reads 137
  • Votes 16
  • Parts 1
Complete, First published May 11, 2021
a story about AeVenti (Aether×Venti from Genshin Impact) [Mutual/Romantic, it's your choice.]

Indonesian language 🇮🇩
Please get a translator, since you may not understand
I am sorry if there's typos, or even bad grammar.

•All the Art that is shown here ; include the cover, is my own art•

-
Another day back to Mondstadt, Aether has finally met with his friends again.
Aether bought a lyre, not for Venti, but for who..?
At night, there's always a smooth tune that plays.
It gives people good dreams, yet our bard here knows that something it wrong.
The style that this mysterious bard plays is familiar..
All Rights Reserved
Sign up to add Melody Remember. to your library and receive updates
or
#106newwriter
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 9
Dosa Ku cover
Kisah Tak Sempurna cover
antagonis wife [TERBIT] cover
Stars Behind the Darkness (End) cover
Kesayangan Bunda cover
Fiction -sungjake✔ cover
After Graduation cover
FROM BULLY TO BUCIN (MINNO) cover
He Fell First and She Never Fell? cover

Dosa Ku

55 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.