Sejak ayahnya sakit-sakitan, Jiya memaksa diri menjadi orang yang bisa diandalkan. Tanpa disadari, dirinya malah membutuhkan seseorang yang bisa ia andalkan, yang siap menjadi tempatnya berkeluh kesah dan tempat menumpahkan segala resah; tentang mimpinya yang terpenjara, tentang kehidupan yang membuatnya lelah. Akankah takdir membuat Jiya berhasil membebaskan mimpinya dan melepaskan semua beban dalam dadanya? *** "Kamu tahu apa tentang hidupku?" - Fayumi Najiya "Jika lelah adalah penyakitmu, lalu biarkan bahuku menjadi obatnya." - Kenandra Juna Wicaksana "Seorang guru bukan hanya dia yang punya gelar PNS, tapi guru adalah kamu yang berhasil mengubahku." - Zejuan Candra Lesmana