Sosial media seakan telah menjadi kebutuhan primer dan budaya yang mendunia. Hingga adat dan adab lokal berangsur terabaikan. Kecanggihan ternyata tak selalu berbanding lurus dengan kesejahteraan. Tak usah jauh-jauh menyangkut lingkup negara, untuk lingkup keluarga saja masih sering amburadul akibat kecanggihan media sosial. Dalam buku ini, keluarga Bapak mengalaminya. Bercerita kisah keseharian keluarga kecil yang harus terus menyambung hidup meski seburuk apapun keadaan, sehancur apapun isi kepala, dan sepecah apapun hubungan keluarga. Perjalanan pikiran dan hati untuk menengahi isu teknologi dan tradisi. Semakin kalian baca, semakin kalian paham. Bahwa *dengan medsos kau bisa hidup.* Namun *tanpa medsos pun kau tak akan mati.*