16+ for violence
[Fantasy, Adventure]
Lebih dari puluhan abad lamanya, seisi Dunyia damai sebagaimana semestinya. Hingga suatu kala tertulis sepintas takdir mengerikan di Pohon Kadaroak, bahwa sahabat Sang Pencipta yang pernah Dia cinta dan Dia kasihi, mulai bergerak perlahan menjebak umat fana menuju kehancuran; satu langkah awal untuk membinasakan seisi alam semesta.
Betapa tebal kegelapan yang tersuguh dalam ranting-ranting Kadaroak, tetaplah terlihat cahaya bagi seluruh umat fana. Meski dikabarkan hanya muncul setitik, Dewa dan Dewi memiliki harapan besar kepadanya untuk menghalau kegelapan.
Maka, dengan pemberkatan kekuatan yang mampu memprediksi masa depan dan membaca masa lalu dari Dewi Kehidupan dan Dewi Kematian, diturunkanlah ia dalam wujud seorang gadis dari seluruh umat fana.
Itulah Rin, yang sama sekali ringkih tak berdaya, telanjur digariskan takdir kehidupannya dalam dua hal yang tidak ia sangka-sangka; menjadi penjelajah sesuai dengan cita-citanya di waktu yang tidak tepat dan dituntut untuk menyelamatkan Dunyia dari ancaman Sang Iblis, Saqqarok.
Mampukah ia menopang harapan besar dari Kerajaan Langit? Atau justru ia kian jatuh ke dalam keputusasaan atas kehancuran yang tercipta oleh empunya kegelapan?
Original Story by Mono Shana
On WIA Indonesia 2024 Reading List (Fantasy and Adventure Reading List)
3rd WIA Indonesia 2024 Featured Story
2018 (unfinished), 2021-2022 (remake, unfinished), 2023 (remake)
All Right Reserved
Dalam novel dewasa berjudul Aggressive, Peony adalah tokoh figuran dan 'mainan ranjang' sang antagonis gila sekaligus second male lead; Kaisar Khezar. Di awal cerita, Peony mati dibunuh Kaisar dalam keadaan mengandung buah hati mereka.
Peony, yang namanya sama dengan tokoh tersebut, hidup kembali sebagai Peony dalam novel Aggressive dan memilih untuk mati lebih awal daripada harus menjadi budak Kaisar yang ujung-ujungnya akan tetap mati juga.
Hanya saja Peony takut bunuh diri sehingga yang dia lakukan adalah mengganggu Kaisar Khezar agar Kaisar marah dan langsung membunuhnya.
Tapi ...,
"Yang Mulia, tolong bunuh aku!" teriak Peony. "Bunuh saja aku!"
"Apa kau bilang? Cium?" Kembali Khezar mendaratkan ciuman singkat di bibir Peony setelah beberapa ciuman sebelumnya. "Sudah. Mau lagi, hm?"
Bukankah Kaisar Khezar benar-benar gila?
@kandthinkabout