Aku baru saja kehilangan bagian dari diriku. Bukan sekedar harga diri, tetapi juga ingatan. Tanganku berdarah menahan pisaunya. Hujan deras mengguyur tubuhku dan perih di telapak tangan. Semua ini hanya mampu ku tahan, cukup untuk diriku saja. Bagaimana seseorang bersikap jahat atau buruk? Aku tidak ingin berada dalam masalah apapun. Ketika hujan mengguyur langit, membawa air mata di sela-sela kain jendela rumah sakit. Sebenarnya aku ingin tertidur. Pria itu hanya diam melihatku yang kesakitan, ia tetap menggores telapak tanganku. Teriakan ku yang perlahan lirih, hanya mampu untuk menutup pandanganku dari darah yang mengalir deras. "Who are you on my memories?" Bayangan hitam itu, dia adalah seorang pria yang ingin membunuhku. "Jadi apa yang terjadi?" Mulutku terkunci untuk menghadapi pertanyaan semacam itu. Rasa sedih atau memang aku satu-satunya korban? Dengan suara bergetar aku menghembuskan napas perlahan. "Ya, semua berawal dari dokter dan rumah sakit." "Hingga teriakan di malam hari itu, tepat saat kebakaran terjadi di kamar nomor 78." Dia ada di sana. Baca kelanjutannya di sini, jangan lupa dukungan dan komentarnya... #@leonie_publisher