"aku gak bisa maksa apapun keputusanmu, Liqsi. Tapi jika kamu memaksa aku berkata jujur untuk sekarang maka aku gak bisa membayangkan kamu pergi Liqsi it's scary" Lirih lelaki tersebut. Seberapa dirinya menahannya pun tetap bahunya terlihat bergetar menggenggam tangan gadis didepannya erat seperti jika ia melonggarkan genggaman mereka kurang sedetik saja maka gadis didepannya akan menghilang. Balasan dari kejujuran lelaki itu hanya sebuah air mata yang mulai berlomba-lomba untuk jatuh dari mata biru terang yang kian meredup setelahnya terdengar suara isakan yang tersedat dari seorang gadis. Siapapun tau bahwa gadis itu terlihat sedang merasa bimbang untuk menentukan sebuah keputusan. *ini hanya gabut jadi rdrd ngasal cover dulu jdi seadanya sj nanti klo pada like tis story aku kembngin lagi yg masih mau baca ini cerita sy ucapkan gahamsamnida 🙆♀💜
1 part