Story cover for She's Not Me by Hafara99
She's Not Me
  • WpView
    Reads 683
  • WpVote
    Votes 61
  • WpPart
    Parts 30
  • WpView
    Reads 683
  • WpVote
    Votes 61
  • WpPart
    Parts 30
Ongoing, First published May 15, 2021
Mature
- Series kedua dari 'Blake Series'
- Cerita TIDAK BERSAMBUNG dari series pertama, bisa DIBACA secara TERPISAH -

"Kau mengenalku?"

	Ara mengerutkan dahinya bingung menatap seorang pria yang kini berdiri dihadapannya. Baru saja pria itu menyebut namanya dan ia mendengarnya dengan sangat jelas. Padahal sepertinya ia tidak mengenal pria itu.

	Sang pria berdehem pelan kemudian mengulurkan tangannya seraya berucap, "aku sedikit heran kenapa kau bisa melupakanku. Tapi perkenalkan, aku Arley."

	Ara masih mengerutkan dahinya namun tetap menerima uluran tangan pria yang baru saja mengenalkan dirinya sebagai Arley itu. Kepalanya berusaha mengingat wajah Arley. Apakah memang benar ia pernah menemuinya? Tapi kenapa sepertinya belum pernah?

	"Kita pernah bertemu sebelumnya?"

	"Ya, tentu saja!" Seringaian kecil muncul di wajah Arley yang entah kenapa membuat bulu kuduk Ara berdiri begitu saja. Dalam sekejap, Ara sudah bisa merasakan jika Arley bukanlah pria biasa.
All Rights Reserved
Sign up to add She's Not Me to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
A Bouquet for the Scientist.  by sh4n_p2
20 parts Complete
Di sebuah kota Eropa yang berangin dingin, ada dua pria dari dunia yang sangat berbeda. Arta Adoriley, seorang pemilik toko bunga di pinggiran kota, menjalani hidup sederhana dan damai setelah bertahun-tahun berjuang melawan kerasnya dunia. Baginya, setiap bunga punya makna dan cerita-sesuatu yang bisa menghangatkan hati orang-orang. Di sisi lain, Valen Martin adalah seorang ilmuwan jenius yang dihormati sekaligus ditakuti. Dingin, pendiam, dan tidak peduli dengan dunia kecuali dalam bidang keilmuannya. Namun, setiap bulan, tanpa pernah absen, dia datang ke toko bunga Arta untuk membeli bunga putih-satu-satunya hal yang menunjukkan sisi manusiawinya, sebagai penghormatan kepada ayahnya yang telah tiada. Awalnya, Arta hanya melihatnya sebagai pelanggan misterius yang selalu datang dan pergi tanpa banyak bicara. Tapi semakin sering Valen datang, semakin tumbuh rasa ingin tahu dalam dirinya. Kenapa seorang pria seperti Valen, yang tampak tidak peduli pada apa pun, begitu setia datang untuk membeli bunga? Sebuah interaksi kecil pun akhirnya mengubah segalanya. Dari sekadar penjual dan pembeli, mereka mulai mengenal satu sama lain-perlahan, tanpa paksaan. Valen yang kaku mulai terbuka, sementara Arta yang lembut belajar memahami pria yang tidak terbiasa menunjukkan emosinya. Namun, dunia mereka tetap berbeda. Sains dan bunga, logika dan emosi, dingin dan hangat. Apakah keduanya bisa menemukan titik temu di antara perbedaan yang begitu besar? Ataukah mereka hanya akan menjadi dua individu yang bertemu di satu persimpangan, lalu berpisah kembali?
You may also like
Slide 1 of 10
A Bouquet for the Scientist.  cover
The Bleeding Lady [completed] cover
Masuk ke Novel, Malah Jadi Love Interest!? (bxb) cover
Hujan dalam Pandanganku cover
Antara dosa dan Cinta Pertama cover
NALA 2: The Storm We Called Love cover
Hug Me cover
Lembayung Terakhir cover
Bayangan Rahasia cover
The Deadly Love (SELESAI) cover

A Bouquet for the Scientist.

20 parts Complete

Di sebuah kota Eropa yang berangin dingin, ada dua pria dari dunia yang sangat berbeda. Arta Adoriley, seorang pemilik toko bunga di pinggiran kota, menjalani hidup sederhana dan damai setelah bertahun-tahun berjuang melawan kerasnya dunia. Baginya, setiap bunga punya makna dan cerita-sesuatu yang bisa menghangatkan hati orang-orang. Di sisi lain, Valen Martin adalah seorang ilmuwan jenius yang dihormati sekaligus ditakuti. Dingin, pendiam, dan tidak peduli dengan dunia kecuali dalam bidang keilmuannya. Namun, setiap bulan, tanpa pernah absen, dia datang ke toko bunga Arta untuk membeli bunga putih-satu-satunya hal yang menunjukkan sisi manusiawinya, sebagai penghormatan kepada ayahnya yang telah tiada. Awalnya, Arta hanya melihatnya sebagai pelanggan misterius yang selalu datang dan pergi tanpa banyak bicara. Tapi semakin sering Valen datang, semakin tumbuh rasa ingin tahu dalam dirinya. Kenapa seorang pria seperti Valen, yang tampak tidak peduli pada apa pun, begitu setia datang untuk membeli bunga? Sebuah interaksi kecil pun akhirnya mengubah segalanya. Dari sekadar penjual dan pembeli, mereka mulai mengenal satu sama lain-perlahan, tanpa paksaan. Valen yang kaku mulai terbuka, sementara Arta yang lembut belajar memahami pria yang tidak terbiasa menunjukkan emosinya. Namun, dunia mereka tetap berbeda. Sains dan bunga, logika dan emosi, dingin dan hangat. Apakah keduanya bisa menemukan titik temu di antara perbedaan yang begitu besar? Ataukah mereka hanya akan menjadi dua individu yang bertemu di satu persimpangan, lalu berpisah kembali?