P O L A
  • Reads 22
  • Votes 6
  • Parts 2
  • Reads 22
  • Votes 6
  • Parts 2
Ongoing, First published May 15, 2021
Empat tahun sudah aku menempati kota yang empat tahun lalu aku semogakan untuk ku datangi. Butuh proses adaptasi yang cukup lama untuk aku memahami budaya kota ini, banyak hal yang aku alami untuk aku pahami sebagai manusia sampai suatu saat bertemu dengan seseorang yang tanpa se-izinku mulai memasuki kehidupanku dan mulai mewarnai kertas putih takdirku.

"tidak ada takdir yang salah, yang ada hanya manusia yang tidak mau mengalah" - Nada


•••


"Mahesa. Itu namaku, Mba Nada." jelas laki-laki tersebut kepadaku.

"Jangan panggil aku Mba, nama ku saja sudah cukup" jawabku tak terima kepada laki-laki bernama Mahesa tersebut.


Mahesa, laki-laki yang tiba-tiba datang tanpa se-izinku masuk kedalam kehidupanku. Ya, yang pada awalnya kehidupanku hanya sebuah kertas kosong tanpa warna tapi semenjak Mahesa ada kehadirannya pun menjadi bagian penting dalam coretan kisah ku.

Berawal dari pertemuan saat itu, pertama kali aku bertemu dengan Mahesa, Si Putih Galah.



- dyeskies
ig : @windydstria
(CC) Attrib. NonCommercial
Sign up to add P O L A to your library and receive updates
or
#345world
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
MAHESA cover
Mr. Stewart and His bodyguard  cover
CHARMOLIPI [χαρμολύπη] || END✓ cover
ALGRAREZ || The Devil Husband cover
ERLAN PANDU WINATA cover
Argavanil cover
Transmigrasi Queen Antagonis  cover
 ARGALA cover
VANILA ANASTASIA [ REVISI ] cover
CAMELIA [END] cover

MAHESA

48 parts Ongoing

Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens. "Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gue, rotinya yang enak banget atau emang gara - gara dari orang special?" Mahes bertanya sambil menatap tepat pada mata Aira. "Eh.. Tuan mau?" Aira mengerjapkan matanya. "Mau, gue mau semuanya!" Mahes merebut bungkusan roti yang masih berisi banyak, kemudian langsung membawanya pergi. Aira reflek mengejar Mahes. "Tuan kok dibawa semua? Aira kan baru makan sedikit," Aira menatap Mahes dengan raut memelas. "Mulai perhitungan ya lo sekarang sama gue." "Enggak kok, tapi kan rotinya enak, Aira masih mau lagi," Aira berkata dengan takut-takut. "Ga boleh!" Mahes langsung melangkahkan kakinya ke arah tangga menuju kamarnya. Aira langsung cemberut menatap punggung Mahes yang mulai jauh. Cerita dengan konflik ringan