SLOW UP
Semakin dewasa Yaya semakin mengerti tentang semua yang terjadi dalam hidupnya. Berusaha menerima hanya itu yang bisa dia lakukan, menanamkan diri akan persepsi bahwa pandanglah apa yang kamu punya...bahagiakan dan ikut berbahagia...bersyukur akan kehadiran mereka, tersenyum, berjanji untuk tidak pernah mengecewakan mereka dan berusaha agar ini terus bertahan.
Bukan memandang akan hal yang dia tidak punya, memandang terus kebelakang dengan bayang bayang akan kekosongan
Semua perasaan yang akan dia rasakan itu kuncinya juga pada dalam diri, menentukan untuk terpengaruh atau tidaknya dirinya dari hebatnya kuasa orang orang dunia luar.
.
.
Yaya manusia biasa dengan misi selalu membuat tawa di wajah mereka yang dia sayang.
✯✧✯✧✯✧✯✧
Dua manusia di ruangan itu tidak sedikitpun berinisiatif memulai pembicaraan. Mereka sama sama terlena memandang pemandangan luar yang rindang.
"Bang Yaya mau Ubi Cilembu, kangen sama kembaran Yaya," Kata Yaya spontan sembari matanya terus memandang luar jendela bangunan ini.
Kuny mengelus kepala adiknya sayang, tidak ada perlawanan dari perlakuannya. Biasanya saat Kuny mengelus- elus kepala Yaya. Yaya akan menghindar, walau saat dia sakit sekalipun. Katanya; sorry i'm an anti-Romantic.
"Yaudah abang beliin, jangan kemana mana loh"
Yaya terkekeh kecil mendengar ucapan yang keluar dari mulut Kuny." Emang Yaya bisa kemana?"
"Nggak tau, kata kata spontan," jawab Kuny juga merasa koyol sendiri.
****
◽Cover by author
◽Cerita ini berasal dari otak dan diketik oleh tangan author sendiri!
AZIEL si Remaja nakal maniak permen yang tinggal sendiri dalam keadaan sebatang kara tiba tiba ada sebuah keluarga yang mengaku sebagai keluarga kandungnya?, dan dia di hadapkan dengan semua Abang abangnya yang posesif?!
" di pikir gue boneka apa di opar oper gini"
" wleee rasain makannya jangan sok kenal"
" beliin dulu permen, baru Lo boleh ngomong sama gue"
bagaimanakah kelanjutan kisah AZIEL? apakah AZIEL mampu menjadi anak baik? atau malah makin nakal?
langsung baca ajaa🤓.