Time For Out
  • Reads 2,311
  • Votes 5
  • Parts 3
  • Reads 2,311
  • Votes 5
  • Parts 3
Ongoing, First published May 18, 2021
Dunia selalu adil di tempatnya. 

   "Tapi kali ini, aku merasa. Aku merasa ketidak adilan karna aku sendiri yang memulai, membentuk, dan membiarkannya."

Tidak ada yang dapat memahami pola pikirku yang sempit ini, tapi tiba tiba saja ada yang membangunkan kesadaran itu dengan harusnya merendahkan diri sendiri :) 
Itu memang perlu! Agar kita dapat tersadarkan! 
Itu memang perlu! Agar kita dapat berubah! 

Tapi apa iya? Dengan stressful, kesadaran dan perubahan bisa mendominasi? 
Menyalahkan diri sendiri memang tidak baik, namun disaat seperti ini... menyalahkan diri sendiri adalah solusinya. 

Aku akan berusaha sepositive yang kubisa. Tapi apa? Walau kenyataan berbicara bahwa aku adalah 
Aku akan tetap menjadi wanita yang buruk! Wanita yang kejam, wanita yang sengaja memperlihatkan daya tariknya dengan menggoda dan mencoba untuk merampas kebahagiaan orang lain. 

Mau sampai kapan hal ini berlanjut? 
Sampai waktu yang sudah ditentukan oleh diri sendiri berakhir? 

Hahahaha. Lucunya, banyak orang yang menanti dirimu yang kotor ini dengan kepalsuan dan ketidak pastian mereka. 

So what are you doing for? Masih menyempatkan diri? Untuk bergabung dan menikmati lawan arus yang begitu hina ini?
All Rights Reserved
Sign up to add Time For Out to your library and receive updates
or
#32club
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
𝐒oerabaja, 1730 cover
Duke's Grip cover
BABY CHANIE cover
After Graduation cover
Choose Family  cover
Kesayangan Bunda cover
The Qonsequences (Flashback Story) cover
The Best Of Miracle cover
Stars Behind the Darkness 2 cover
brother ; drarry [END] cover

𝐒oerabaja, 1730

39 parts Ongoing

"Berlarilah sejauh mungkin Dhiajeng, karena jika aku menangkapmu, salah satu kakimu akan hilang untuk selamanya." *** Dhiajeng Pratistha, seorang siswi yang dipaksa mencintai sejarah tiba-tiba terlempar pada abad ke-17, di mana masa kolonialisme sedang membangun kejayaannya. Bagaikan jatuh tertimpa tangga, sosok yang berkuasa adalah Matthias von Herhardt, karakter novel dark romance yang baru saja dia tamatkan diperjalanan menuju Surabaya. Ini bukan hanya berkisah tentang Dhiajeng saja, melainkan sosok Gubernur-Jenderal yang hidup monoton. Kehidupan serba mewah, memiliki kekuasaan tertinggi, dan sempurna. Terbiasa mendapatkan apapun yang dia inginkan, Matthias merasa buruk ketika gadis pribumi yang derajatnya rendah tidak menghormatinya dengan baik. Segala cara pun Matthias lakukan untuk membuat Dhiajeng bersujud, menangis, sampai memohon. Langit biru di bumi hijau menjadi saksi bagaimana jungkir balik Dhiajeng yang berusaha melarikan diri dan begitu pula berubahnya dunia Matthias saat merasakan sesuatu yang mereka sebut cinta. "Bagaimana? Puas bermain kejar-kejaran denganku?" ejek Matthias tersenyum angkuh. *** Peringatan : romansa gelap, dewasa, mengandung adegan yang tidak patut dicontoh! Cry, or Better Yet, Beg. © Van Ji & Solche.