something different | yohwan
  • Reads 26,139
  • Votes 3,474
  • Parts 36
  • Reads 26,139
  • Votes 3,474
  • Parts 36
Ongoing, First published May 19, 2021
Awan (So Junghwan) seorang atlet taekwondo mendapat tawaran mengikuti lomba KTI yang membuat ia bertemu dengan Yoga (Kanemoto Yoshinori) si drummer keren di SMA nya. perlahan, Awan menyadari sesuatu yang berbeda setiap kali bersama kakak kelasnya. ikuti perjalanan Awan dalam menemukan keping-keping perasaan berbeda tersebut. 


bxb story
yoshi x junghwan ft. kapal - Kapal treasure yang lain 


update seenak jidat
All Rights Reserved
Sign up to add something different | yohwan to your library and receive updates
or
#8yoshihwan
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
The Best Of Miracle cover
After Graduation cover
Kesayangan Bunda cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
The Qonsequences cover
antagonis wife [TERBIT] cover
He Fell First and She Never Fell? cover
Kisah Tak Sempurna cover
Rafa  cover

Dosa Ku

69 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.