How To Be +62 People (End)
  • Reads 13,763
  • Votes 2,237
  • Parts 28
  • Reads 13,763
  • Votes 2,237
  • Parts 28
Complete, First published May 20, 2021
"kalian akan di hidupkan kembali ke isekai" - Dewi KW

"wah!! kita akan ke isekai! asikk ngeharem nih kek lord² isekai" -Jeruk geprok

"dunia di mana tak ada super power dan apa pun yang ada di dunia fantasi lainnya" -Dewi KW

"dahlah" -Jeruk geprok 

⚠Warning⚠
✾͜͡➢ OOC
✾͜͡➢ Crossover anime
✾͜͡➢ Bromance-Shounen ai
✾͜͡➢ Character milik Haruichi Furudate(Haikyuu), Kōhei Horikoshi(BNHA), Koyoharu Gotōge(KNY) 
✾͜͡➢Lokal AU
All Rights Reserved
Sign up to add How To Be +62 People (End) to your library and receive updates
or
#132kimetsunoyaiba
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 9
Dosa Ku cover
turn around?  cover
ELIO RILEY SERGEYEV cover
He Fell First and She Never Fell? cover
Bayi Touman cover
antagonis wife [TERBIT] cover
HIMITSU (RAHASIA) cover
Why? |KaiShin| (REVISI) cover
DROWNING IN DARKNESS cover

Dosa Ku

69 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.