Story cover for I'm Aristides by Jehazhec20
I'm Aristides
  • WpView
    Reads 106
  • WpVote
    Votes 17
  • WpPart
    Parts 4
  • WpView
    Reads 106
  • WpVote
    Votes 17
  • WpPart
    Parts 4
Ongoing, First published May 22, 2021
Ketika ayahmu marah akan kesalahanmu, tetapi kenyataan sebaliknya kau melakukan sesuatu yang tidak disangka yang membuatnya malah berterima kasih kepadamu, apakah anak ini akan memaafkan kemarahan ayahnya atau tidak ?

Kisah ini mengisahkan seorang anak yang ingin melakukan sesuatu yang sudah mereka rencanakan. Apakah yang dilakukan dev akan berjalan mulus sesuai rencananya?

Apakah dev terbukti melakukan hal baik kepada ayahnya atau sebaliknya (pertanyaan ini bisa kalian temukan setelah kalian baca ceritanya)

Simak ceritanya, enjoy.... :)
Jangan lupa vote dan follow aku makasih❤
Ada juga cerita lainnya loh MARRY YOU contohnya cek aja di akun hehe :)
All Rights Reserved
Sign up to add I'm Aristides to your library and receive updates
or
#497hits
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Being a Good Papa cover
Harta, Tahta, atau Nyawa? cover
Father cover
Juan [REVISI] cover
Cinta Beda Agama || Antara Masjid Dan Gereja cover
Di Kisahku : Aku adalah Tuhan! (Edisi Revisi) cover
ANAK YANG DI LANGGAR cover
Gamavin and The Martin [END] cover
Perfect Love [Completed] cover
KEMBALI cover

Being a Good Papa

18 parts Ongoing

Apa penyesalan dalam hidup yang pernah kalian alami? Kalau Arthan ditanya seperti itu, maka dia akan menjawab ; Menjadi pria yang tidak berguna, sekaligus ayah yang gagal. Setidaknya Arthan ingin sekali dalam hidupnya, dia melakukan hal-hal yang membuat keluarganya bahagia. Namun, hidup yang hanya sekali itu, dia habiskan untuk hal-hal yang sesat. Berjudi, mengabaikan anaknya setelah ditinggal mati oleh istri, dan terlilit hutang hingga rentenir terus berdatangan. Lantas, pada malam dia dikejar oleh rentenir dan anaknya, Alberix, disandera oleh rentenir, Arthan tertabrak truk dan tubuhnya terhempas begitu saja di aspal, hingga aspal itu digenangi oleh darahnya yang menyebar kemana-mana. Malam dimana penyesalan terus berdatangan. Lalu, dengan begitu saja, Arthan menutup mata dengan perasaan bersalah yang menumpuk di dalam dada. Hingga ketika ia membuka mata, bukan alam Barzah lah yang ia lihat, tetapi wajah anaknya yang datar saat sedang melakukan sarapan bersama. Arthan spontan menyeletuk, "Alberuk?" Alberix langsung bombastic side eyes. "Alberix, pa. Not Alberuk, apalagi beruk."