Story cover for Dendam seorang Kakak by Anggelicastory
Dendam seorang Kakak
  • WpView
    Reads 11
  • WpVote
    Votes 5
  • WpPart
    Parts 1
  • WpView
    Reads 11
  • WpVote
    Votes 5
  • WpPart
    Parts 1
Ongoing, First published May 23, 2021
Mengisahkan seorang kakak yang membalas dendam nya kepada sekelompok pembully yang membully adiknya hingga sekarat.
Mungkin menurut nya, membalas dengan cara seperti itu akan menjadi setimpal dengan apa yang dilakukan oleh mereka kepada dirinya dan keluarga. 

Ini adalah sekedar imajinasi saya, semoga kalian suka. Jangan lupa buat follow ya. Terimakasih (:
All Rights Reserved
Sign up to add Dendam seorang Kakak to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 9
Promise or Leave cover
Naraya cover
Hai, Kak! (END) cover
FAMILY TIES (END) cover
The School's Secret Agents cover
Penyesalan di Hari Esok cover
She's a Broken Angel cover
Payback's Sweet cover
48 GENG [S2][END] cover

Promise or Leave

36 parts Ongoing

WARNING!!! Foto cover ambil di pin. Cerita ini hasil dari pemikiran ku sendiri. Kalau ada kesamaan nama tokoh, Cerita, serta judul itu berarti karena murni sebuah ketidaksengajaan. Ada beberapa kalimat dan bahasa kasar di dalam cerita, mungkin ada sedikit adegan kekerasan, baik verbal maupun nonverbal. Jika tetap terus melanjutkan harap bisa mengambil sisi positifnya. Yang jelek di buang, ambil yang baik baik saja. Sebaiknya follow dulu sebelum membaca. . . . "Selama aku bisa melakukannya sendiri aku tak butuh yang namanya laki laki." "Bahkan laki laki itu tak becus menjalani perannya." "Makhluk tak berguna itu tak pantas ada." "Dia bahkan memberi luka tanpa penawar." "Mengenal salah satunya saja termasuk bencana." "Menganggap Makhluk itu adapun rasanya enggan." "Kalau saja bisa, akan gue bunuh semua makluk tak berperasaan itu." "Mari kita bantai habis mereka!" mereka tertawa keras dengan tangan saling merangkul satu sama lain. "DENGAR GIRLS! MEREKA TIDAK BISA MENINDAS JIKA KITA SELALU BERSAMA." "SETUJUUUUUUU." Mereka berteriak keras di tepi tebing terjal, suara teriakan mereka menyatu dengan deru ombak di bawahnya. membagi luka dengan lautan, itulah yang mereka lakukan.