"Cukup, ini udah terlalu jauh. Dunia ga pernah berpihak sama gua. Kenapa harus gua !" Air mata gadis itu sudah tak tertahan, angin dingin menusuk sekujur tubuhnya. Wajahnya mendongak berharap air matanya tak terus menerus keluar.
Ia bangkit, lalu berjalan ke tepi Rooftop. Terlihat sekeliling hanya lantai atas yang kosong, terlihat jelas di bawah sana orang orang sibuk kesana kemari. Tertawa.
Ia lelah, tiga langkah saja Ia berjalan kedepan mungkin hidupnya akan tenang karen tak akan pernah lagi bertemu dengan kegelapan yang tak berujung. Tanpa, cahaya.
1...
2...
BRAKKKKK !!!! Pintu Rooftop terbuka dengan kencang, seorang pria berlari menghampiri gadis yang akan melompat dari sana,
"RAINA !" Dengan sigap tangan gadis itu Ia tarik untuk berbalik. Mata mereka bertemu, saling terkunci. Pria itu memeluk Raina dengan erat, membiarkan kemeja seragamnya basah oleh air mata Raina
"Za, Gua cape ! Seharusnya lo ga dateng kesini. Jangan pernah mau jadi cahaya buat gua za, percuma"
" 'Lauhul mahfudz' antara qobiltu atau innalilahi, antara kita dan malaikat izrail, antara kapan dan kafan, dan antara Ar Rahman dan yasin"
Menceritakan tentang Afhia Latifah Az-Zahra yang harus masuk pesantren dan di jodohkan dengan anak pemilik pesantren yang bernama Muhammad Zayyan Al Malik. Seorang Fhia yang berjuang karna mengidap penyakit tanpa sepengetahuan keluarga dan temannya kecuali sang adik ipar, Fhia yang harus mengetahui bahwa suaminya mencintai wanita lain, seorang Fhia yang berjuang mendapatkan cinta sang suami.
Akankah Fhia bisa meluluhkan hati suaminya?
Dan akankah Fhia bisa sembuh dari penyakitnya?
"Mungkin ada kata sulit untukku mencintaimu. Jika aku tidak melibatkan Allah dalam perjalananku"
-Muhammad zayyan al-malik-
"Apa mungkin tidak akan ada kata pantas untukku bersanding denganmu"
-Afhia Latifah Az-Zahra-