[ Before Sirkuit ]
"Kata Caesar, terkadang ada beberapa perasaan yang lebih baik disimpen di sini, Han." Jari telunjuknya mengarah pada dada, "Tapi gue gak mau nyesel karena perasaan itu gue simpen."
Hana masih bungkam, namun ia memberanikan diri untuk menatap wajah serius Arka. Membiarkan matanya menyeludup pada ucapan Arka yang sebenarnya ia tak tahu laki-laki itu sedang membicarakan perasaan kepada siapa.
"Gue sayang sama lo, Han.."
"Maaf gue mengikut sertakan perasaan gue dan secara tidak langsung terjun ke kehidupan lo. Gue minta maaf, tapi jatuh cinta sama lo itu diluar kehendak gue sebagai manusia. Gue gak pernah milih buat jatuh cinta kepada siapa, perasaan gue ngalir ala kadarnya dan ternyata bermuara ke lo, Han, orang yang gak pernah gue sangka."
Wang Yibo memfokuskan jiwa dan raganya hanya pada militer. dalam benaknya, tidak ada sedikitpun keinginan untuk mencari pasangan apalagi untuk menikah dan memiliki keluarga.
akan tetapi, orang tuanya tentu mencemaskan tentang kehidupan sang putra. maka, tanpa sepengetahuan dari pria itu, mereka mencarikan pasangan nikah untuknya.
"aku tidak akan menikah." tegasnya menolak kehendak sang ayah.
"baik. jika begitu, aku juga tidak ingin menjalani operasi." pria paruh baya itu mengancam dengan nyawanya.
"aku akan menikah." meski enggan ia tidak ingin main-main dengan nyawa ayahnya.