ZEN PERFECTION
  • Reads 2,280
  • Votes 329
  • Parts 34
  • Reads 2,280
  • Votes 329
  • Parts 34
Ongoing, First published May 25, 2021
Mature
Zen...pemuda sebatang kara,dia tampan dan baik hati.mencoba hidup baru dengan lingkungan baru menerima kebaikan dari seorang pria ,sahabat dari orangtuanya.
Kehadirannya yang begitu menyenangkan membuat kemarahan Rein.pemuda anak dari Tuan Johan ,pria yang menganggapnya seperti anak sendiri.
Rein selalu tidak bisa mengendalikan kemarahan saat melihat Zen yang di anggap akan membahayakan posisinya .
Puncak kemarahan mendatangkan malapetaka dan menjadi titik balik hidupnya 

Memperkosa Zen dengan brutal .menghancurkan harga diri Zen.
Namun terungkap ,Zen ternyata adalah anak kandung Tuan Johan.dan Rein hanyalah sebuah kesalahan .dan bukan anakknya .

Rein melarikan diri dengan perasaan hancur dan Zen kembali pada Ayah kandungnya.

7 tahun terpisah .Zen dan Rein bertemu dalam keadaan yang berbeda.
Perlahan Cinta mereka tumbuh....dan konflik berlanjut....

I☺☺☺☺
Ini karya bl pertamaku.
Semoga sudi mampir dan meninggalkan banyak jejak di sini.

Happy reading😍😍😍😍😍
All Rights Reserved
Sign up to add ZEN PERFECTION to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
Rafa  cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
Ziel Alexander Dominic [PDF]✔️ cover
Kesayangan Bunda cover
The Qonsequences cover
After Graduation cover
Little Dumplings cover
He Fell First and She Never Fell? cover
Kisah Tak Sempurna cover

Dosa Ku

69 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.