Merci [END]
  • Reads 3,255
  • Votes 2,294
  • Parts 84
  • Reads 3,255
  • Votes 2,294
  • Parts 84
Complete, First published May 25, 2021
Kisah ini tidak lengkap. Bahkan setelah kematian, kita takkan mengatakan {selamat tinggal}.

                ________________________
________________________________________
                ________________________

Ini adalah kisah cinta terlarang, dimana hanya ada air mata yang selalu menemani. Perjuangan yang begitu besar hingga pengorbanan dan nyawa menjadi taruhan.

"Apa salahnya jika mencintai? Apa salahnya jika kami ingin menikah? Sudah sekian lama kami dipisahkan, dan takdir mempertemukan ku kembali dengannya. Tepat dibawah menara Eiffel! Tapi lagi-lagi takdir memisahkan kami lagi, saat aku mengandung anaknya. Dan perpisahan ini berlanjut lagi sampai 14 Tahun! Hingga usia anak kami 13 Tahun, dan aku selalu menunggunya di bawah menara Eiffel.

Tapi tetap saja,  dia belum kembali tanpa kabar."

~Cassea Laura Chadwick~
_____________________________________
Apakah dia sudah memiliki keluarga sendiri? Apakah dia melupakan ku?
Mungkinkah, Tuhan sudah mengambilnya dariku?
______________________________________


                             ❣️❣️❣️  

Penasaran dengan cerita lengkapnya? Baca dan hayati kisah cinta mereka di cerita MERCI. Awas NANGISSSSSSSSSS.

Walcome and Happy reading ; ) ;)

_________________________________________

[start : Mei 2021- Agustus 2021]
All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add Merci [END] to your library and receive updates
or
#25penantian
Content Guidelines
You may also like
HAGA : Becoming the Father of the Villain Twins by lizeaxy
32 parts Ongoing
Haga jadi ayahh?? [KARYA AKU ASLI YA. BUKAN TERJEMAHAN] Haga tadinya adalah seorang laki-laki biasa yang bekerja keras sedari remaja untuk menghidupi dirinya dan adiknya. Namun, sekarang Haga malah bertransmigrasi ke novel yang sering dibaca oleh adiknya. Yang lebih buruknya lagi peran Haga adalah seorang ayah yang sering mabuk-mabukan, memukuli orang, bermain dengan banyak wanita, dan melakukan kekerasan. Ditambah lagi, ia harus menjadi seorang ayah dari kedua anak kembar yang di masa depan akan menjadi antagonis dalam novel tersebut. Ini seriusann??? -Haga **** Ayah" suara anak kecil membangunkan Haga yang sedang tertidur. "Ayahh" panggilnya lagi membuat Haga merasa risih. "Ava lapar, ayah" suara anak kecil itu masih memenuhi telinga Haga. "Kalo laper masak lah" Haga yang tadinya masih tertidur dalam posisi telentang, langsung membalikkan badannya hingga memunggungi asal suara. "Tapi nggak ada makanan yang bisa dimasak, Ayah. Kian butuh makan, badannya panas" "Ayah, Ava mohon. Kian sakit. Harus makan" "Ayah" tidak henti-hentinya anak kecil itu menganggu Haga. Haga tadinya merasa risih dan kesal karena tidurnya diganggu. Namun, tak lama ia merasakan ada hal yang aneh. 'Ayah??' Mengapa ada yang memanggilnya ayah? Mana mungkin adiknya memanggil dirinya ayah 'kan. Menyadari keanehan itu, Haga langsung membuka matanya. Ia dapat melihat seorang anak kecil perempuan dengan badan yang sangat kurus dan tubuhnya penuh luka. Rambut panjangnya yang berwarna pink bergelombang juga terlihat kusut tidak beraturan. "Kamu.... siapa?" ⚠️ Warning ⚠️ - Slow update - Buat yang mau plagiat, hushhhh sana jauh-jauh, pergi dari sini
You may also like
Slide 1 of 10
Dua Minggu [Sudah Terbit] cover
Innocent Bad Boy  cover
HAGA : Becoming the Father of the Villain Twins cover
ALZELVIN cover
Big Man! cover
Resusitasi Jantung Hati  cover
Unexpected Love cover
Become Straight World cover
Sincerity (tamat di Karyakarsa) cover
Rion! (Selesai) cover

Dua Minggu [Sudah Terbit]

24 parts Complete

Menikah itu bukan tentang usia, tetapi tentang kesiapan. Pada usia 24 tahun, banyak sekali oknum yang menerorku dengan pertanyaan "Kapan nikah?". Padahal, mereka tahu sendiri bahwa aku tidak memiliki seorang teman laki-laki yang bisa kusebut sebagai kekasih. Bukan. Bukan karena aku tidak laku atau bagaimana. Mungkin ada, dua sampai tiga laki-laki yang berusaha mendekatiku. Sayangnya, ketika aku meminta dirinya untuk berbicara langsung pada Bapak, mereka berterus-terang mengundurkan diri secara perlahan. Lalu, ketika ada salah satu di antara mereka yang berani memintaku pada Bapak, saat aku hampir saja menerima pinangannya, seseorang yang akhir-akhir ini berusaha aku lupakan, hadir begitu saja. Membuat usahaku selama ini, untuk melupakannya ... berakhir sia-sia.