“a—aku su—suka ka—kamu, maukah kamu jadi pacar—“ Zeta berhenti bicara ketika matanya melihat dengan jelas muka cowok yang berada di depannya dan membuatnya menarik nafas keras, Zeta juga masih bisa mendengar suara terkesiap dari ketiga sahabatnya. Zeta ingin bumi menelannya saja ya tuhan bagaimana ini bisa terjadi, bagaimana mungkin cowok yang kebetulan di depannya ini Aga? Zeta bingung ingin rasanya Zeta mengumpet di balik tanaman disebelahnya, dan yang bikin tambah malu adalah ekspresi Aga yang datar saja sementara dirinya sudah seperti kebakaran jenggot begini. Baca, vote, dan jangan lupa kasih komentar Copyright © 2014 by LaniiAora dilarang mencopy, mengshare dan mempublikasikan cerita tanpa ijin penulis. bukannya sok keren tapi tolong hargai karya para penulis, meskipun cuma menulis di sini.