KELUARGA adalah orang atau manusia pertama yang menyambut kedatangan saya untuk pertama kali saat saya di lahirkan ke dunia dan saya tak kenal siapa-siapa kecuali mereka. KELUARGA bisa menerima saya apa adanya sejak saya dilahirkan dimuka bumi ini, pastinya tidak semua manusia dimuka bumi ini yang dapat menerima saya apa adanya kecuali KELUARGA saya sendiri. KELUARGA yang sejak dulu dan untuk pertama kalinya mereka menerima kehadiran saya di dunia apa adanya.
"KELUARGA, PERSAHABATAN, CINTA, IMPIAN, TAKDIR, REZEKI, adalah satu hal yang paling berpengaruh dalam hidup saya, seperti layaknya Bumi yang berputar pada porosnya, seperti itulah kehidupan yang setiap harinya penuh dengan teka-teki kehidupan, dan keajaiban yang muncul secara tiba-tiba hadir dalam kehidupan. Kehidupan yang mewah tak akan selamanya menjadi mewah, dan yang miskin tak selamanya menjadi miskin, bisa saja roda kehidupannya yang memutar kehidupan mereka, Kehidupan setiap hari berputar mengikuti arah putarnya bumi terhadap matahari dan arah jarum jam, seperti itulah kita yang selalu mengikuti kemana arah arus kehidupan kita berjalan, yang bermula pada KELUARGA yang seperti Matahari selalu menyinari jalan arah kita pergi ketempat tujuan akhir kita yaitu Syurga nya Allah."(Kata-kata saya yang selalu terbesit di dalam hati)
Aku tak akan bisa memilih takdirku, laki-laki seperti apa yang akan menjadi Ayahku kelak, dari rahim siapa aku akan dilahirkan. Aku tak pernah tau apa salahku, aku tak pernah tau seberapa besar dosa yang telah kubuat. Hingga cacian dan makian adalah makanan sehari-hariku. Apakah aku terlahir untuk dibenci? lantas dosakah aku jika kubenci dirinya yang telah membuatku dibenci? meski hati kecilku selalu berkata, aku sangat menyayanginya. -Kinar-
Hanya beribu kata maaf yang dapat aku lontarkan, walau kata itu takkan mampu merubah takdir dan kebahagiaanmu yang telah hancur karena ulahku. Aku tak tau apa yang bisa kulakukan untuk menjauh dari kelamnya hidupku ini. Aku tak tau bagaimana cara untuk dapat membahagiakanmu. Namun hanya satu yang pasti, aku sangat-sangat menyayangimu dan aku rela mengorbankan segalanya, meski jiwa, raga bahkan nyawaku taruhannya. -Karina-
Aku hanya seorang lelaki biasa yang mencintaimu. Tak memandang siapa dirimu, darimana asalmu, setinggi apa derajatmu. Karena rasa ini tumbuh atas karunia-Nya, maka ijinkanlah aku untuk dapat mencintaimu atas ridho-Nya. -Nazar-
Cerita ini pindah lapak ke KBM ya. Terima kasih 🙏😊