"Kamu datang?" Sambut Dika saat Vercella hendak menyalami Dika. "Ah, yaa. Kukira aku harus datang di hari bahagia mu. Selamat ya, dan ku harap kalian selalu Bahagia" Dika sedikit tertegun mendengarkan kalimat yang disampaikan Vercella dengan lembut. Ini kali pertama Dika mendengar gadis itu berbicara dengan nada yang sangat lirih. Dika sangat tau bahkan sangat mengerti bagaimana perasaan gadis itu. Tetapi dia harus mengakui bahwa takdir tidak bisa dia taklukkan. Dika masih belum membalas perkataan Vercella. Entah dia melamun atau sedang memikirkan sesuatu. Mencintai seseorang bertahun-tahun hingga akhirnya Vercella harus menyerah dengan seorang wanita yang muncul hanya dalam beberapa bulan. Akankah waktu memberinya kesempatan sebuah kebahagiaan? Don't forget to follow, vote and comment.All Rights Reserved