us. [meanie]
  • Reads 135
  • Votes 11
  • Parts 4
  • Reads 135
  • Votes 11
  • Parts 4
Ongoing, First published May 26, 2021
Wonwoo hanya menginginkan kedamaian dalam hidupnya, meski terkadang harus ramai, hanya teman-temannya yang bisa membuat keramaian.  Pertemuannya dengan Mingyu malam itu benar-benar kehendak alam semesta, yang ia sesali dan juga rindukan.
 
 Dengan segala kesempurnaannya, Mingyu selalu mampu memukau Wonwoo, sampai pria dingin mirip kucing itu percaya bahwa Kim Mingyu ini sudah cukup.

"Mingyu tu emang gak punya kekurangan, ya? Kayaknya dia kalau diminta ngelakuin sesuatu, pasti bakal dilakuin, dan apapun yang dia lakuin itu kelihatan super gorgeous di mata orang? He definitely has a pelet."

[The story will be written in Bahasa]
All Rights Reserved
Sign up to add us. [meanie] to your library and receive updates
or
#314minwon
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
BABY CHANIE cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
Stars Behind the Darkness 2 cover
Choose Family  cover
After Graduation cover
He Fell First and She Never Fell? cover
Kesayangan Bunda cover
The Best Of Miracle cover
antagonis wife [PO] cover

Dosa Ku

1 part Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.