Terlahir dari keluarga pecandu narkoba adalah kutukan. Sayangnya, Andaru tidak bisa menawar kepada Tuhan atas takdir kelam itu. Hari-hari Andaru diwarnai dengan teriakan, pukulan, kelaparan, dan yang paling mengerikan adalah menyaksikan kedua orang tuanya sakau. Menjelang remaja, Andaru tahu, iblis macam apa ayahnya itu karena tega menjual istri sendiri demi ekstasi. Sampai suatu hari, Andaru mendapati ayahnya terkapar akibat over dosis. Kematian sang ayah, ibu yang harus direhabilitasi, dan terpaksa hidup dengan sang kakek, membuat Andaru berontak dan memilih menjadi gelandangan. Kemudian, dia dipertemukan dengan seorang kyai yang membawanya ke pesantren. Kehidupan penuh aturan di pesantren, serupa penjara bagi Andaru yang sebelumnya hidup bebas lepas. Jiwa mudanya berontak. Trauma masa lalu berpengaruh besar terhadap tumbuh kembang remaja itu. Sampai akhirnya, sang kyai menyadari ada kejanggalan dalam diri Andaru. Sebenarnya, apa yang terjadi dalam diri Andaru sampai-sampai sang kyai memberikan perhatian khusus kepadanya? Mampukah remaja itu bertahan di pesantren dengan kemarahan terhadap Tuhan?