Himpitan ekonomi dan situasi yang serasa mencekik, memaksa seorang Rania Isabella menempuh jalan pintas. Ia menjual keperawanannya demi membayar utang pada rentenir, jika tidak bisa membayar maka ia harus mau menerima pinangan bos rentenir yang sudah berumur lima puluh tahun untuk dijadikan istri kelima. Seandainya saja mendiang kedua orangtuanya tak meninggalkan utang piutang itu kepadanya, mungkin Rania tidak akan mengambil keputusan sesat. Tapi apa daya, meski ia bekerja di sebuah perusahaan swasta, nyatanya gaji karyawan seperti dirinya tak mampu menyicil utang-utang itu sampai lunas. Di saat Rania sudah membulatkan tekad, tiba-tiba saja ia meragu di detik-detik terakhir. Ketika dirinya mengetahui siapa yang membeli keperawanannya, lelaki itu bosnya sendiri. Rehan Dirgantara. Lantas akankah Rania mundur? Atau tetap bertahan dengan keputusan sesatnya?