Story cover for Mahveen: Dunia Penyihir Imitasi by M-AndreWw
Mahveen: Dunia Penyihir Imitasi
  • WpView
    GELESEN 28
  • WpVote
    Stimmen 2
  • WpPart
    Teile 1
  • WpView
    GELESEN 28
  • WpVote
    Stimmen 2
  • WpPart
    Teile 1
Abgeschlossene Geschichte, Zuerst veröffentlicht Mai 29, 2021
Cerita Selesai: cerpen fantasi
.
.

"Alice!" Mahveen terus mengetuk pintu. Matanya mencuri lihat dari kaca pintu.

"Alice!" Suara gadis itu mulai bergetar, tubuh gadis itu luruh, air matanya mengalir. Dia mengacak-acak rambut merah tembaganya.

Mahveen terisak. 

Tidak ada api di perapian, tidak ada kue kering di piring meja beranda, dan tidak ada Alice di kursi goyangnya. Mahveen menenggelamkan muka di kedua lutut, menangis kencang dan meremas lengannya sendiri. Dia merasa bersalah, benar-benar bersalah. 

Mimpi buruknya adalah sebuah kenyataan. 
.
.

Cerita ini dibuat untuk mengikuti event 'Door of Truth' yang diselenggarakan oleh Wattpad Fantasi Indonesia/@wattpadfantasiID
Alle Rechte vorbehalten
Melden Sie sich an und fügen Sie Mahveen: Dunia Penyihir Imitasi zu deiner Bibliothek hinzuzufügen und Updates zu erhalten
oder
#15wattpadfantasiid
Inhaltsrichtlinien
Vielleicht gefällt dir auch
Vielleicht gefällt dir auch
Slide 1 of 10
Lucallen Adam cover
Ketika Kita Tidur cover
Journey of Raena (End) cover
My Loneliness cover
My name is Steven ( End )  cover
ANGKASA cover
Hujan dalam Pandanganku cover
SEEK cover
Baby Boy cover
EDELSTENEN [End] cover

Lucallen Adam

30 Kapitel Abgeschlossene Geschichte Erwachseneninhalt

[END] [Cerita membosankan] [Brothership not BL!] Luca, anak laki-laki berusia 14 tahun. Ia sedang duduk ditepi kasur sambil menyeka darah yang mengalir keluar dari hidungnya. Tiba-tiba terdengar suara gebrakan pintu, tapi ia memilih acuh. Sibuk dengan kegiatannya yang sedang menyumbat darah mimisannya menggunakan tisu. Brak Luca menatap beberapa orang yang menerobos masuk kamarnya, semua berpakaian hitam dan berbadan atletis. Luca menatap mereka sedikit tidak peduli, "Siapa kalian?" Salah seorang dari mereka berbisik, dan kemudian satu orang diantara mereka pergi keluar. Satu orang lagi, mendekat ke arah Luca. Luca yang masih melihat orang yang sedang mendekatinya itu, kini membuang tisu berdarah itu ke sembarang arah. "Aish, sial." Luca menatap tajam mereka semua yang berada dalam kamarnya. Cover? Pinterest!