Connect ; (Kuroo Tetsurō x Reader)
  • Reads 2,547
  • Votes 303
  • Parts 11
  • Reads 2,547
  • Votes 303
  • Parts 11
Ongoing, First published May 31, 2021
(Name) dan Kuroo merupakan sahabat dekat semenjak mereka berdua memasuki perkuliahan. Tak perlu satu tahun untuk mereka bisa memahami satu sama lain. Seolah ada ikatan di antara mereka berdua.

(Name) menyukai Kuroo, tidak. Ia mencintainya. Namun Kuroo tidak. Sampai akhirnya ada suatu kejadian yang membuat Kuroo menyadari betapa berharganya (Name) dalam hidupnya.
All Rights Reserved
Sign up to add Connect ; (Kuroo Tetsurō x Reader) to your library and receive updates
or
#145kuroo
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
ELIO RILEY SERGEYEV cover
Kisah Tak Sempurna cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
Fiction -sungjake✔ cover
He Fell First and She Never Fell? cover
Ziel Alexander Dominic [PDF]✔️ cover
How To Be A Good Papa | Noren cover
After Graduation cover
Kesayangan Bunda cover

Dosa Ku

65 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.