Aku nggak pernah punya rencana untuk jatuh sedalam ini pada laki-laki. Belum lagi melihat serangkaian list perbedaan diantara kami yang begitu jelas, kupikir hubungan ini nggak akan bertahan lama. Itu pemikiranku saat awal masa pacaran dengannya. Dia bahkan masih kelas dua SMA saat memintaku menjadi pacarnya. Tahun berlalu, banyak momen dalam hidup yang terjadi, entah bahagia, sedih, marah, kecewa, telah kulalui bersama bocah itu. Sebagai manusia yang bertumbuh, banyak perubahan yang terjadi seiring waktu berlalu. Termasuk perasaanku pada lelaki itu, Lakha. Kami seperti garis paralel. Berada di perasaan cinta yang sama, tapi tak pernah berpotongan pada takdir bahagia.
5 parts