Penulis: You Ting
Lin Xiaocha adalah teh hijau senior yang penuh dengan keterampilan cinta, berpura-pura menjadi imut, berpura-pura tidak bersalah, mencabik-cabik lawannya, dan memelihara kolam ikan. Dia dipilih oleh sistem untuk memenuhi keinginan pahlawan wanita yang menyalahgunakan esai: Pahlawan dan pasangan pria yang terobsesi dengan teratai putih dalam esai. Untuk menerima hadiah besar. Ketika dia menemukan bahwa menjadi kaya itu sangat sederhana dan tugasnya akan segera selesai ... mendapati dirinya ... Sial! salah! orang-orang! Naik! ... Lin Xiaocha: Jangan panik, saya akan melakukannya lagi setelah kesepakatan besar. Sampai - Lin Xiaocha: Xianjun, mengapa Anda mengunci Xiaocha? ! Bos tingkat penuh Qing Leng Juechen: "Bukankah kamu mengatakan bahwa kamu ingin bergandengan tangan denganku dan tetap hidup?" Dia mencium daun telinga Lin Xiaocha. "Raja ini benar." Pembersihan ranjau: 1. Pahlawan wanita adalah teh hijau dalam arti populer, tidak benar, baik dan indah. Pada tahap awal, pahlawan dianggap sebagai target strategi. Renminbi berjalan, di matanya, "pemilik laki-laki" terhubung dengan elemen kedua. Orang kertas tidak dihitung. 2. Dibangun secara pribadi seperti gunung. Tag konten: Teks manis Fantasi oriental Kata kunci pencarian: Protagonis: Lin Xiaocha ┃ Peran pendukung: ┃ Lainnya: Satu kalimat pengantar: Xianjun cemburu setiap hari Tujuan: Perasaan palsu dan niat salah tidak bertahan lama, perasaan tulus adalah yang paling berharga.
Dihamilin sama mantan? Si mantan udah punya tunangan pula!!
"Saya akan menikahi kamu."
"Lalu bagaimana dengan istri anda?"
"Kita akan menikah siri."
***
Di setiap malam Leila selalu menggaungkan akan kerinduannya terhadap kekasih masa kecilnya yang ia tinggalkan begitu saja usai badai menerjang keluarga kecilnya. Namun, tepat ketika perpisahan mereka menginjak tahun ke-14 mereka kembali dipertemukan dengan keadaan berbeda.
Kekasih masa kecilnya, orang yang dulu selalu mengutarakan janji bahwa hanya Leila yang senantiasa terukir di hatinya, tidak akan pernah ada perempuan lain menyingkirkan nama Leila di hatinya, nyatanya di depan mata Leila sendiri, mereka berpelukan seraya membicarakan masa depan mereka.
Seolah belum cukup dengan kekisruhan dalam keluarganya di masa lalu serta mendapat fakta bahwa kekasih masa kecilnya yang tidak pernah hengkang dari hati dan pikirannya, semesta menggoreskan kembali luka yang belum sempat mendapat obatnya.
Tepat di malam setelah gala premiere film dari novelnya, dirinya menghabiskan malam panas yang tidak pernah sekalipun hadir dalam benaknya bersama kekasih masa kecilnya.
Menyatukan mereka yang sempat berpisah belasan tahun lamanya.